SOLOPOS.COM - Kapolsek Jebres, Kompol Edison Pandjaitan (seragam polisi) dan Kanitreskrim, AKP Widodo (baju putih) tengah menginterogasi delapan pemuda yang mencekoki miras kepada dua gadis kelas II SMP di Kota Solo, Minggu (8/5/2016) siang. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Kekerasan terhadap anak diduga dilakukan sejumlah pemuda kepada 2 siswi SMP dengan cara mencekokinya dengan miras.

Solopos.com, SOLO – Cerita memprihatinkan menimpa dua gadis SMP kelas II di Kota Solo, Bunga dan Melati (nama samaran). Keduanya nyaris menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan delapan pemuda saat menggelar pesta minuman keras (miras) di Jurug, Jebres, Minggu (8/5/2016). Beruntung, polisi segera menggerebek delapan pemuda itu dan menyelamatkan dua gadis yang teler setelah dicekoki ciu delapan pemuda itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kejadian tersebut bermula saat tiga gadis SMP ingin berlibur ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Minggu (8/5/2016) siang. Sesampai di lokasi, mereka tertahan di luar pintu lantaran uang mereka tak cukup untuk beli tiket. Mereka lantas mencoba mencari jalan alternatif dengan menyusuri tepian Sungai Bengawan Solo.

Tak dinyana, di bawah jembatan Jurug mereka bertemu delapan pemuda yang tengah pesta miras. Singkat cerita, mereka lantas diiming-imingi akan dibelikan tiket untuk masuk TSTJ jika mau minum bersama.

“Tangan kami lantas ditarik mereka dan diajak minum bersama,” ujar Bunga, saat diwawancarai solopos.com di Mapolsek Jebres didampingi orang tuanya.

Mawar dan Bunga mengaku sempat pusing-pusing karena dipaksa minum ciu hingga beberapa seloki. Saat dicekoki miras itu, mereka dijanjikan akan segera dibelikan tiket TSTJ. Ketika delapan pemuda itu mengitari tiga gadis itu dan mencekoki miras, satu di antara gadis itu berhasil kabur.

Gadis itu lantas berlari dan bersembunyi di balik bus yang berhenti tak jauh dari TSTJ. Ia lantas bertemu dengan anggota Polsek Jebres yang tengah patroli di kawasan Jurug.

“Gadis itu bilang bahwa teman-temannya dipaksa minum miras oleh delapan pemuda di bawah jembatan Jurug,” ujar Kapolsek Jebres, Kompol Edison Pandjaitan.

Polisi lantas berkoordinasi dan menggerebek delapan pemuda itu. Dua gadis yang menjadi korban juga berhasil diselamatkan.

“Kalau tak segera polisi datang, entahlah bagaimana nasib anak saya ini,” ujar Saryadi, orang tua Bunga yang mengaku telah teledor tak mengawasi anaknya.

Delapan pemuda itu kini masih ditahan di Mapolsek Jebres untuk penyelidikan lebih lanjut. Saat ditanyai Edison, delapan pemuda itu mengaku mula-mula tak memiliki niat untuk mencekoki dua gadis itu. Namun karena di bawah pengaruh miras, akal sehat mereka pun hilang.

Mereka adalah Adi Nurcahyo, 28, warga Jebres, Solo; Gilang Adi, 19, warga Jaten, Karanganyar; Mulyono, 23, warga Jebres, Solo; Agus Triyanto, 32, warga Jebres, Solo; Widarto, 25, warga Jaten, Karanganyar; Zaenal Arifin, 21, warga Jaten, Karanganyar; Guntoro, 36, warga Masaran, Sragen; dan Saputro, 20, warga Jebres, Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya