SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters)

Pencabulan Bantul dilakukan oknum kepala sekolah

Harianjogja.com, SLEMAN- Pencabulan yang dilakukan oknum kepala madrasah ailyah (MA) terhadap seorang siswi MTs yang masih satu yayasan di Bantul tidak dilakukan di dalam asrama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelaku adalah Ismail, 47, kepala salah satu Madrasah Aliyah (MA) di Bantul itu adalah duda anak empat karena diceraikan istrinya, berasal dari Jalan KH Sufyan Tsauri 04RT05/RW01 Cibeuying, Majenang, Jawa Tengah. Selama di Jogja, ia menetap di asrama yayasan tersebut.

Adapun korban, SE, 16 merupakan siswi MTs yang masih satu yayasan dengan MA tersebut. SE juga tinggal di dalam asrama.

Peraturan yayasan, seluruh pelajar yang tinggal di asrama tersebut tidak diperbolehkan membawa ponsel. Namun, dalam razia yang dilakukan beberapa waktu lalu, ditemukan ponsel dalam asrama korban.

Kanit UPPA Ditreskrimum Polda DIY Kompol Retnowati menjelaskan ponsel itu diberikan tersangka pada korban. Melalui ponsel itulah, tersangka berkomunikasi dengan korban hingga berujung pencabulan.

Retno mengakui pencabulan itu tidak dilakukan di dalam asrama, melainkan di beberapa hotel di Kota Jogja. Dalam setiap mengajak korban, tersangka lebih dahulu keluar dari komplek yayasan dan menunggu korban di jalan raya untuk diajak ke hotel.

“Dia [tersangka] menunggu di jalan raya, lalu korban disuruh jalan kaki dari asrama, diajaklah ke hotel. Dilakukan selama empat kali,” ungkap dia, Selasa (17/5/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya