Solopos.com,SOLO—Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) resmi membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 hingga 2023 mendatang.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyebut penundaan juga berimbas pada penundaan penataan Selter PKL Manahan. Sebanyak 132 PKL bisa bernapas lega dan kembali berjualan.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kebakaran Indekos Gembongan Kartasura, Begini Posisi 3 Korban Meninggal Saat Kejadian
Kepada Solopos.com, Jumat (25/12/2020) siang, ia menyebut penundaan memiliki dampak positif. Waktu tiga tahunan bisa dimanfaatkan Pemkot untuk mencari lokasi terbaik untuk menampung seratusan PKL.
“Pedagang boleh bernafas lega. Penataan tentu kami batalkan dulu sampai ketemu lokasi pengganti. Pedagang enggak usah resah, ini dampak positif,” kata Rudy.
Pedagang Sempat Galau
Dihubungi terpisah, Ketua Paguyuban PKL Gotong Royong Manahan Koko Kuncoro, mengaku pedagang menyambut baik keputusan tersebut. Sebelum event resmi dibatalkan FIFA, pedagang sudah bersiap pindah tempat mengingat sudah ditenggat hingga 1 Januari.
“Pedagang sudah galau. Mereka stres sekali beberapa pekan ini. Manahan menjadi satu-satunya tempat mencari nafkah, sementara mau digeser ke tempat yang belum pasti ramai,” ungkapnya.
Presiden Jokowi Beri Pesan Natal, Menag Kunjungi Gereja Blenduk Semarang
Koko mengaku bakal menjadwalkan janji temu dengan Dinas Perdagangan untuk menjernihkan kepastian tersebut pada awal pekan depan. Jika wali kota sudah memastikan penundaan penataan Selter Manahan secara lisan, maka ia harus memegang dokumen pasti bahwa pedagang masih diperbolehkan berjualan.
“Tiga tahun waktu yang cukup lama bagi kami untuk bersiap. Kami akan menggelar tumpengan untuk menyambut penundaan ini,” kata Koko.