SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pedagang Kaki Lima (PKL). (Googleimage)

PENATAAN PKL dilakukan kepada pedagang yang berjualan di Jl. Lawu. Pedagang mulai menempati kios Pujasera di belakang Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Solopos.com, KARANGANYAR Sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan di Jl. Lawu atau sekitar Bank Jateng mulai menggelar dagangan di kios Pusat Jajanan Selera Rakyat (Pujasera), Senin (13/4/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyediakan delapan kios berukuran 2 meter x 2 meter pada lahan seluas dua hektare di belakang Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar. Pembangunan Pujasera merupakan bagian dari penataan PKL yang berjualan di sekitar Bank Jateng di tepi Jl. Lawu, Karanganyar.

Pemkab mengalokasikan dana Rp952 juta pada APBD tahun 2014. Tetapi, belum semua pedagang menempati delapan kios itu. Hanya empat pedagang yang menempati tiga kios. Mereka menjajakan makanan matang dan makanan ringan. Pemkab lalu melengkapi setiap kios dengan listrik, lampu pada bagian luar kios, dan air bersih di depan setiap kios.

Namun, kios belum dilengkapi saluran pembuangan maupun tempat sampah. Selain itu, meja dan kursi yang sedianya diletakkan di gazebo di tengah-tengah lahan itu pun belum ada. Hanya ada tiga set meja dan kursi.

Kondisi kian memprihatinkan karena lantai gazebo penuh kotoran burung gereja. Sejumlah burung memanfaatkan atap gazebo sebagai sarang. Pantauan Solopos.com, belum banyak orang makan di Pujasera hingga pukul 12.00 WIB. Salah seorang pedagang selat dan gado-gado dari Kampung Manggung, Cangakan, Karanganyar, Sutarmi, menuturkan mulai membuka lapak pukul 09.00 WIB.

Dia berjualan di car free day (CFD) setiap pekan. Dia berharap Pemkab belum memberlakukan retribusi tahun ini. Dia beralasan ingin mencari pelanggan hingga akhir tahun.

“Rencananya, kami diminta membayar retribusi sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Tetapi, belum ada kepastian kapan. Lagi pula, kami baru mulai berjualan. Kami berharap Pemkab membebaskan retribusi selama satu tahun. Kami ingin mencari pelanggan dahulu. Fasilitas juga belum lengkap karena belum ada saluran pembuangan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di sela-sela melayani pembeli, Senin (13/4/2015).

Hal senada disampaikan pedagang es krim ketela ungu, Nur Yatni. Dia mengatakan Pemkab belum menyosialisasikan tentang retribusi. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kabupaten Karanganyar, Nur Halimah, menuturkan belum akan menarik retribusi.

Selain itu, Pemkab masih melanjutkan pembangunan Pujasera pada 2015. Menurut Nur, pembangunan Pujasera belum selesai. Namun, Nur enggak memberikan penjelasan detail kapan memberlakukan retribusi kepada pedagang di Pujasera.

“Retribusi belum. Nanti sosialisasi dahulu. Belum semua pedagang berjualan. Biar mereka berjualan dahulu. Kalau bisa tahun ini [penarikan retribusi], ya saya senang. Nanti kami lihat perjalanannya [pengunjung] seperti apa. Nah soal kelengkapan fasilitas akan kami selesaikan tahun ini. Itu masih akan dibangun lagi. Pembangunan periode pertama sudah selesai seperti sekarang ini,” ucap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya