SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalur pendestrian Warga menumpang becak saat melintas di Jalan Malioboro, Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja terus membuka ruang komunikasi dengan komunitas di kawasan Jalan Malioboro khususnya di sisi utara terkait dengan realisasi konsep penataan pedestrian di kawasan tersebut. Langkah ini dinilai mampu meminimalisasi kemungkinan terjadinya benturan sosial jika konsep itu direalisasikan.

“Untuk target sosialisasi tahun ini selesai. Kami harapkan kejadian seperti yang dialami warga Suryatmajan tidak terjadi. Kami lebih memilih berhati-hati,” kata Kepala UPT Malioboro Syarief Teguh kepada Harian Jogja, Selasa (25/2/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Syarief, Pemkot hanya berugas untuk melakukan sosialisasi kepada komunitas di kawasan tersebut. Sedangkan untuk pembangunan pedestrian menjadi kewenangan sepenuhnya Pemda DIY.

“Soal penataan fisik akan ditangani Pemda DIY. Kami akan maksimalkan waktu yang ada untuk melakukan sosialiasi,” jelasnya.

Dia menambahkan, selain kawasan sisi utara Jalan Maliboro, saat ini penataan di sisi selatan yang mencakup depan Gedung Agung dan Alun-Alun Utara tinggal menunggu proses rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas ini dibutuhkan agar nantinya tidak timbul permasalahan saat penataan di kawasan itu direalisasikan.

“Tinggal rekayasa lalu lintas. Setelah itu pihak Pemda DIY akan melakukan penataan fisiknya. Tahun ini kami selesai,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya