SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Jalan Maliboro Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA- Guna memberikan jalur khusus bagi andong dan becak di Malioboro, Pemerintah Kota Jogja menganggarkan dana keistimewaan (danais) sebesar Rp28 miliar. Hanya, realisasi tersebut masih menunggu hasil detail engineering design (DED) sayembara penataan Malioboro.

“Kami menunggu hasil penyelarasan rencana penataan Malioboro dari hasil lomba sayembara Malioboro oleh Dinas Pekerjaan Umum DIY,” ujar Syarif Teguh, Kepala Unit Pelaksan Teknis (UPT) Malioboro kepada Harianjogja.com, Rabu (15/10/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Permintaan jalur khusus ini sebelumnya datang dari kelompok kusir dan pengayuh becak dalam sosialisasi penataan Malioboro di Hotel Grage, Jalan Sosrowijayan, Selasa (14/10/2014). Mereka mengeluh andong dan becak sulit bergerak sesampainya di jalur cepat depan Gedung Agung, karena jalur lambat Malioboro hanya sampai di Ngejaman.

Sebenarnya, kata Syarif, permintaan itu bisa saja disesuaikan dengan rencana Pemkot menjadikan area Gedung Agung sebagai pedestrian. Dengan pedestrian, kendaraan bermotor akan diarahkan melewati jalan-jalan arteri, misalnya Jalan Bhayangkara.

Kepala Bidang Cipta karya Dinas Pekerjaan Umum DIY Muh. Mansur mengatakan DED hasil sayembara itu masih berlangsung. Dari hasil lima pemenang lomba sedianya akan dirangkum menjadi satu dalam konsep grand desain.

“Usulan jalur khusus itu boleh saja menjadi masukan DED, nanti semuanya akan kami usulkan ke Pak Gubernur,” ujarnya.

Meski DED belum selesai, ia mengatakan rencana penataan Malioboro itu telah diusulkan penganggarannya lewat dana keistimewaan (danais) 2015 sekitar Rp28 miliar sebagai program penataan sumbu filosofi.

“Nanti breakdown kegiatannya sesuai kemampuan kami,” katanya.

Karenanya ia belum dapat memastikan, pekerjaan fisik apa yang akan dilakukan pada awal tahun besok. Mansur baru bisa memastikan, pekerjaan fisik yang dilakukan adalah program berjalan dari 2014 yakni pembuatan parkir portable di Taman Parkir Abu Bakar Ali.

Ia mengatakan, parkir portable itu tak hanya untuk bus, melainkan juga untuk memindahkan parkir kendaaraan roda dua di trotoar Malioboro. Program itu terus berjalan, meski sejumlah juru parkir khawatir lokasi yang ditinggalkan bakal menjadi lahan parkir baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya