SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Laboratorium tari pertama di Solo yang diprakarsai oleh Seniman performance art Melati Suryodarmo mengawali riset mereka dengan penari Solo dan Swedia. Riset tari dan koreografi itu dilakukan sejak, Minggu-Jumat (27/1/2013-2/2/2013). Pascariset, para penari dan koreografer tersebut bakal melakukan open day pada, Minggu (3/2/2013), mulai pukul 14.00 WIB – pukul 18.00 WIB di Padepokan Lemah Putih, Plesungan, Karanganyar.

Open day bakal diikuti sepuluh koreografer maupun penari Indonesia dan Swedia yang sebelumnya melakukan riset. Dalam kegiatan tersebut peserta riset akan menampilkan hasil investigasi tari selama di laboratorium.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum mengawali kegiatan di laboratorium tari ini, para penari asal Solo, menurut Melati mengikuti symposium tari di Swedia. Sementara, eksekusi hasil simposium itu dilakukan di Indonesia, tepatnya di Padepokan Lemah Putih.

Laboratorium Tari sendiri, menurut Melati merupakan ruang untuk melakukan riset berkesenian, khususnya tari dan koreografi. Dalam ruang ujicoba ini para penari Solo  dan Swedia yang memang sudah professional, saling bertukar ide, gagasan ataupun metode. Penari-penari asal Solo di antaranya, Fitri Setyaningsih, Wasi Bantolo dan Wahyu Santoso Prabowo. Ditambah pengamat seni Halim HD dan  sang fasilitator, Melati.

Sementara, penari-penari dari Swedia juga ada lima, di antaranya Cristina Caprioli, Madeleine Lindh dan Love Kallman.

“Di sini [Laboratorium Tari] kami saling diskusi dan berdasar pemikiran masing-masing penari. Kami mengedepankan kesederhanaan, fasilitas, tempat atau makanan,” tambah Melati saat ditemui Espos di Padepokan Lemah Putih seusai latihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya