SOLOPOS.COM - Polisi membawa kotak berisi barang bukti yang dikumpulkan pada penggeledahan di rumah terduga teroris DK di Gambiran, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (23/12/2014) malam. Dari penggeledahan di rumah tersebut polisi antara lain menemukan satu kresek potasium, pupuk black powder setengah gelas. (Burhan AN/JIBI/Solopos)

Penangkapan teroris di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, juga diwarnai penggeledahan sebuah masjid tak jauh dari lokasi penangkapan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Selain menggeledah rumah kontrakan terduga teroris, DK, 31, yang ditangkap di Gambiran, Makamhaji, Sukoharjo, Polres Sukoharjo juga menggeledah Masjid Istijabah pada Selasa (23/12/2014) malam. Dalam penggeledahan itu, polisi menemukan sekitar 10 selongsong pipa besi di plafon masjid.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diungkapkan Ketua RT 002/RW 014, Haris Mujiyanto, 56, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis (25/12/2014). Menurut Haris, polisi meminta izin dirinya untuk menggeledah masjid sekitar pukul 22.00 WIB.

“Waktu itu saya kira penggeledahan kontrakan DK sudah selesai sehingga saya bermaksud pulang. Tetapi, waktu sampai di pojokan masjid, polisi menemui saya dan meminta izin untuk menggeledah masjid. Saya lalu memanggil Mas Supri selaku takmir masjid untuk dimintai keterangan polisi,” kata Haris.

Sesuai penuturan Supri, lanjut Haris, DK memang pernah meminta izin memperbaiki kabel yang konslet di atas plafon beberapa hari sebelum ia diringkus Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. Oleh sebab itu, polisi memeriksa bagian plafon masjid dan menemukan sebuah ember bekas cat dinding.

“Setelah melihat ember dari kejauhan, polisi turun dari plafon. Dia bertanya apakah masjid ini bocor sehingga dipasangi ember di atas plafon. Saya jawab tidak. Polisi lalu naik lagi untuk mengambil ember itu,” papar Haris.

Di dalam ember tersebut ternyata ditemukan sekitar 10 selongsong pipa besi berukuran sekitar 10 cm. Polisi kemudian membawa ember beserta isinya ke Mapolres Sukoharjo. “Saya tidak tahu selongsong pipa besi itu mau digunakan untuk apa. Apakah mungkin untuk diisi serbuk [bahan peledak], saya tidak tahu,” ungkap Haris.

Menurut Haris, selama ini DK memang sering salat di Masjid Istijabah yang berlokasi tak jauh dari kontrakannya. Istri DK, TH, selama ini juga beberapa kali ikut kegiatan ibu-ibu PKK di wilayah setempat. TH juga kerap mengikuti pengajian yang diikuti oleh ibu-ibu di lingkungan setempat. Haris mengaku tidak tahu kesibukan DK selama di luar kampung.

“Sebagai ketua RT, saya memang mengajaknya ikut kegiatan ronda di malam hari, tapi karena dia sibuk ya tidak apa-apa. Mau ikut kegiatan ronda atau tidak itu kan kesadaran masing-masing,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya