SOLOPOS.COM - Perwakilan berbagai elemen masyarakat Kota Salatiga hadir dalam focus group discussion (FGD) bertema “Upaya pencegahan berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di Jawa Tengah” yang diselenggarakan HMI Badko Jateng-DIY dan Polda Jateng di ruang Graha Merapi Hotel Laras Asri Kota Salatiga, Selasa (1/8/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-HMI Badko Jateng-DIY)

Penanggulangan terorisme dilakukan HMI dengan menggandeng Polda Jateng dalam penyelenggaraan focus group discussion (FGD) deradikalisasi di Kota Salatiga.

Wakil Walikota Salatiga Muhammad Haris dan mantan anggota Jamaah Islamiyah, Nasir Abas, tampil dalam focus group discussion (FGD) bertema “Upaya pencegahan berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di Jawa Tengah” yang diselenggarakan HMI Badko Jateng-DIY dan Polda Jateng di ruang Graha Merapi Hotel Laras Asri Kota Salatiga, Selasa (1/8/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-HMI Badko Jateng-DIY)

Wakil Walikota Salatiga Muhammad Haris dan mantan anggota Jamaah Islamiyah, Nasir Abas, tampil dalam focus group discussion (FGD) deradikalisasi yang diselenggarakan HMI Badko Jateng-DIY dan Polda Jateng di ruang Graha Merapi Hotel Laras Asri Kota Salatiga, Selasa (1/8/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-HMI Badko Jateng-DIY)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Semarangpos.com, SALATIGA — Himpunan Mahasiswa Islam Badan Kordinasi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menggandeng Polda Jateng menggelar focus group discussion (FGD) bertema “Upaya pencegahan berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di Jawa Tengah” di ruang Graha Merapi Hotel Laras Asri Kota Salatiga, Selasa (1/8/2017).

Tampil sebagai pelecut diskusi itu Wakil Walikota Salatiga Muhammad Haris yang membahas persoalan-persolan sosial pemicu tindakan radikalisme dan terorisme. Tampil pula Nasir Abas, salah seorang mantan anggota Jamaah Islamiyah, yang mencoba menguak pola-pola serta strategi gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme di berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut, Ketua HMI Badko Jateng-DIY Bidang Partisipasi Pembangunan Regional (PPR) Sahal Munir yang juga ketua panitia FGD tersebut, Jawa Tengah merupakan daerah yang potensial menjadi lokasi berbagai tindakan radikalisme dan terorisme. “Sehingga pada acara FGD ini, kami, HMI bersama Polda Jateng, berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan atas terorisme dan radikalisme di wilayah Jawa Tengah,” lanjutnya sebagaimana tertuang dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Selasa malam.

FGD tersebut diikuti berbagai elemen masyarakat Kota Salatiga, termasuk pelajar dan mahasiswa. Tampak di antara peserta diskusi itu perwakilan organisasi kemahasiswaan seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Ada pula aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kota Salatiga, baik dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Akademi Kebidanan (Akbid) Ar-Rum, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA, maupun Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Salatiga.

Tampak juga di antara 120-an peserta diskusi penanggulangan radikalisme dan terorisme di Jawa Tengah itu perwakilan siswa SMA dan SMK maupun pondok pesantren se-Kota Salatiga. Ada juga perwakilan Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Kota Salatiga yang hadir dalam kegiatan itu.

Ketua Umum HMI Badko Jateng-DIY Husnul Mudhom menyatakan kegiatan yang diselenggarakan HMI dan Polda Jateng ini menunjukan sikap kongkret HMI menolak dan mengecam aksi terorisme yang dilakukan oleh siapa pun, kepada siapa pun, dengan motif dan tujuan apa pun. “HMI Badko Jateng-DIY siap menjadikan Jawa Tengah aman dari aksi terorisme, baik di dunia nyata maupun dunia maya,” tegasnya.

Sementara itu, pejabat utama Ditintelkam Polda Jawa Tengah, Ahmad Sukandar, yang hadir dalam kesempatan tersebut menegaskan apresiasi Polda Jateng atas inisiatif HMI Jateng-DIY melaksanakan kegiatan untuk turut serta menanggulangi radikalisme dan terorisme. “Semoga kerja sama ini tetap berlangsung demi satu tujuan bersama kita, [yakni] membebaskan Indonesia dari berbagai ancaman radikalisme dan terorisme,” kata Ahmad Sukandar saat penutupan FGD itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya