SOLOPOS.COM - Alat berat berada di lahan yang akan ditambang dan diprotes warga. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Penambangan liar Boyolali, Warga Sidomulyo, Cepogo memprotes rencana penambangan galian C di desa setempat.

Solopos.com, BOYOLALI–Warga Dukuh Sidomulyo, Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, geger dengan rencana penambangan galian C di wilayah tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kehadiran sebuah alat berat langsung Selasa (9/2/2016) malam langsung diprotes warga. Warga langsung bergerak menghentikan rencana penambangan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, warga sempat berencana melancarkan aksi demo, Rabu (10/2/2016). Satu per satu, warga yang geram langsung mendatangi lokasi tambang. Mereka juga meminta kejelasan dari Kades Cepogo, Mawardi, soal rencana penambangan tersebut.

Melihat konsentrasi warga makin banyak, Kades melapor ke Polsek Cepogo dan Camat Cepogo. Pejabat Muspika Cepogo akhirnya memediasi warga dengan pengusaha tambang. Sempat terjadi cekcok, namun akhirnya pengusaha tambang menerima tuntutan warga yaitu membatalkan penambangan di Sidomulyo.

“Sampai siang ini alat berat masih di lokasi. Kami beri tenggat waktu hingga dua hari. Jika penambang tidak segera membawa keluar alat beratnya dari Sidomulyo, warga akan demo besar-besaran. Warga akan protes keras pemerintah dan kecamatan,” kata seorang warga Dukuh Sidomulyo, Arifin, kepada Solopos.com.

Warga menolak adanya penambangan di Sidomulyo karena warga tidak ingin lingkungannya rusak seperti desa lainnya. Selain itu, lokasi yang rencananya ditambang sangat dekat dengan sumber air.
“Ada 10 sumber air yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan air 80 kepala keluarga.”

Seperti diketahui, di wilayah Kecamatan Cepogo ada beberapa lokasi penambangan yang semuanya tanpa izin. “Sebelum lingkungan kami rusak, kami cegah dulu dari awal,” kata dia.

Dari informasi yang dihimpun, penambangan akan dilakukan di tanah milik warga dengan luas sekitar 5.000 meter persegi. Pengusaha yang rencananya menambang di Sidomulyo juga warga desa setempat. Namun, rencana penambangan itu tidak disosialisasikan kepada masyarakat sekitar.

“Tahu-tahu tadi malam alat berat datang dan katanya mau langsung beroperasi. Warga yang melihat ada alat berat yang masuk langsung memutuskan untuk menghentikan.”

Kades Cepogo, Mawardi, membenarkan sempat ada konsentrasi warga yang menolak rencana penambangan. “Memang sudah ada kesepakatan dalam setiap musyawarah desa yakni menutup Desa Cepogo dari aktivitas penambangan pasir dan batu dengan alat berat,” kata Mawardi.

Ketua Komisi III DPRD Boyolali, Lambang Sarosa, mengapresiasi langkah warga yang sejak awal sudah berani menolak aktivitas tambang. “Ya, masyarakat kan juga punya kewajiban untuk sama-sama menjaga kelestarian alam terutama di lingkungannya sendiri,” kata Lambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya