SOLOPOS.COM - Murid kelas IV mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas di SD Islam Terpadu Az Zahra 2 Sragen, Sragen. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa/ SD Islam Terpadu Az Zahra 2 Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus Covid-19 di Sragen mulai naik kembali. Pada Rabu (2/2/2022), terjadi penambahan kasus baru Covid-19. Meski demikian, hal itu tidak berdampak pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100%.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dalam rakor antisipasi Covid-19 di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Kamis (3/2/2022), memastikan PTM 100% jalan terus. Namun harus ada pengawasan risiko.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk mengantisipasi persebaran Covid-19, menurut Bupati yang akrab disapa Yuni ini perlu dilakukan tracing pada siswa dengan perbandingan 1:20. Artinya, setiap satu orang positif Covid-19 maka wajib dilakukan tracing terhadap 20 orang lainnya.

Baca Juga: Cegah Ledakan Covid-19, Satgas Desa-Kecamatan di Sragen Digalakkan Lagi

“Kalau ada kasus di sekolah barangkali bisa dilokasisasi menjadi 1-2 kelas sehingga pembelajaran tetap berjalan sambil melihat situasi dan kondisi pada Maret-April besok,” jelasnya.

Bupati juga meminta Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo di tingkat desa dan kecamatan diaktifkan lagi. Ia juga ingin vaksinasi dosis ketiga terus digenjot untuk antisipasi meledaknya kasus Covid-19.

Kasus Covid-19 di Sragen belakangan ini kembali merayap naik sejak ditemukan kasus satu keluarga di Gemolong, Sragen, terkonfirmasi positif Covid-19  pada pertengahan Januari 2022 lalu.

Baca Juga: Duh, 239 Warga Kedawung Sragen Ini Enggan Ikut Vaksinasi

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto,mengatakan masyarakat harus siap dan jangan cemas terhadap meningkatnya kasus Covid-19. Namun syaratnya adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Hargiyanto memastikan 11 RS di Sragen siap menampung pasien Covid-19. “Pokoknya jangan ada pasien Covid-19 yang ditolak. Imbauan masyarakat tetap jaga protokol kesehatan dan optimalisasi vaksin booster. Vaksin yang ada sekaran tinggal Pfizer dan Astrazeneca.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya