SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa suhu tubuh para pemudik yang masuk Wonogiri menggunakan mobil travel saat dilaksanakan penyetakan di bekas tempat penimpangan kendaraan milik Dishub Jawa Tengah, Nambangan, Selogiri, Wonogiri, Minggu (3/5/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah pemudik di Wonogiri mengalami demam saat dicegat polisi Minggu (3/5/2020) lalu. Kini kondisi kesehatan mereka dipantau oleh tenaga medis puskesmas dari masing-masing wilayah tempat tinggal.

Hingga Senin (4/5/2020) tak ada laporan timbul gejala klinis lanjutan yang mengarah pada infeksi virus corona (Covid-19) yang dialami mereka. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Adhi Dharma, saat ditemui Solopos.com di kantornya, mengaku belum menerima laporan hasil pemeriksaan atau screening awal terhadap para pemudik tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Jenang Garut Khas Wonogiri, Cocok Untuk Buka Puasa

Dia menjelaskan, prosedur screening yang dilaksanakan terhadap mereka sama dengan yang dilaksanakan terhadap pemudik via bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Giri Adipura/Terminal Krisak, Selogiri, Wonogiri beberapa waktu lalu.

Pemudik di Wonogiri yang mengalami gejala klinis, seperti demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius, diarahkan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di puskesmas. Seluruh pemudik juga didata, selanjutnya data dilaporkan kepada puskesmas. Tim puskesmas selanjutnya memantau perkembangan kesehatan mereka.

Ini Cara Agar Narapidana Asimilasi di Solo Tidak Berulah, Dipantau Lewat Video Call

“Pemudik yang kemarin [Minggu] disekat [dicegat] di Nambangan [lokasi penyekatan pemudik bekas tempat penimbangan kendaraan milik Dinas Perhubungan Jawa Tengah] juga menjalani prosedur sama seperti itu. Saya yakin data identitas dan tempat tujuan mereka sudah sampai ke puskesmas-puskesmas [di Wonogiri dan Pacitan, Jawa Timur]. Kemudian mereka akan dipantau terus,” kata Adhi.

Pendataan

Dia melanjutkan pemeriksaan kesehatan terhadap pemudik bergejala bersamaan dengan pendataan pemudik tak bergejala tidak memungkinkan dilaksanakan di tempat penyekatan atau RSUD. Hal itu karena prosesnya bakal memakan waktu lama.

Selain itu, banyak pemudik yang mengantre. Selama mengantre mereka bisa beraktivitas apa saja, termasuk kontak dengan orang lain atau petugas jaga di tempat penyekatan. Hal tersebut justru dianggap rawan.

“Oleh karena itu pemeriksaan lanjutannya dilaksanakan di puskesmas. Yang penting pada screening awal para pemudik didata dulu,” imbuh dia.

Urus Pekerjaan di Sragen, Pria Semarang Ini Dikarantina di Rumah Angker

Seperti diketahui, puluhan pemudik yang masuk Wonogiri menggunakan mobil travel dicegat aparat Polres Wonogiri. Ada empat unit mobil travel yang dicegat, yakni berepalat nomor B (Jakarta dan sekitarnya), D (Bandung dan sekitarnya), K (Pati), dan AE (Madiun dan sekitarnya). Setiap mobil berisi 10 hingga 12 penumpang termasuk sopir. Mereka hendak pulang ke Tirtomoyo, Wonogiri. Ada pula yang ke Pacitan.

Petugas medis memeriksa suhu tubuh mereka sesaat setelah sampai di tempat penyekatan. Satu orang dari masing-masing mobil travel terdeteksi demam dengan suhu tubuh lebih dari 37 derajat celcius dan 38 derajat celcius. Satu orang di antaranya sopir, selebihnya penumpang. Lalu seluruh pemudik dibawa ke RSUD untuk diperiksa dan didata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya