SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik. (Solopos/Whisupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI – Pemudik yang datang ke Wonogiri tidak dimintai surat keterangan bebas  Covid-19 seperti hasil rapid test antigen dan sejenisnya. Sebab Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah menyiapkan infrastruktur untuk melakukan deteksi dini Covid-19 bagi para pemudik.

Kebijakan itu dilakukan dalam menghadapi momentum mudikLebaran 2021, baik yang datang sebelum pelarangan mudik (6/5/2021), maupun yang nekat mudik saat hari pelarangan.  Tes cepat antigen akan dipersiapkan untuk mendeteksi pemudik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Guede Banget! Umbi Porang di Wonogiri Ini Beratnya Capai 13,4 Kg

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan secara aspek normatif akan dilakukan penyekatan di Wonogiri seiring adanya pelarangan mudik (6-17/5/2021). Pemkab akan melakukan fungsi koordinasi dengan wilayah lain dalam hal penyekatan. Sebab penyekatan dilakukan berjenjang di setiap kabupaten/kota.

"Berdasarkan evaluasi pelarangan mudik tahun lalu, masih ditemui kendaraan yang digunakan pemudik untuk melakukan mobilitas. Maka kami akan melakukan fungsi koordinasi dengan daerah lain," kata dia kepada wartawan di area Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Jaburan, Tradisi Ramadan yang Eksis  di Soloraya

Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan, pelarangan mudik tidak seharusnya dijadikan perdebatan. Hal terpenting menghadapinya dengan cara mempersiapkan diri, melakukan upaya pencegahan serta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Menyiapkan dan menginventarisasi fasilitas kesehatan, alat deteksi Covid-19 serta alat pendukung lainnya perlu dilakukan. Begitu juga dengan persiapan SDM untuk mengantisipasi kondisi apapun yang terjadi pada momentum mudik nantinya," ungkap dia.

Baca juga: 5 Pos Pantau Mudik di Solo Bakal Aktif Pekan Depan

Tidak Perlu Surat Bebas Covid-19

Ia mengatakan, Pemkab Wonogiri tidak akan meminta surat keterangan tes antigen dan sejenisnya bagi para pemudik. Menurutnya, sebelum masuk Wonogiri pemudik telah melewati beberapa daerah yang juga melakukan penyekatan. Sehingga jika penyekatan di semua daerah berjalan baik, sudah bisa terdeteksi pemudik yang tidak membawa surat antigen.

Atas dasar itu, Jekek lebih memilih menyiapkan segala infrastruktur fasilitas kesehatan dan alat deteksi Covid-19.

"Kami tidak terjebak dalam ranah pelarangan saja tapi bagaimana melakukan persiapan faktor pendukung seoptimal mungkin," ujar dia.

Baca juga: Sejarah Masjid Golo di Bayat Klaten: Dari Gunung Dipindah Pakai Benang  - Ujung Jari

Ia mengatakan, jika pemudik tiba di Wonogiri dan terdeteksi Covid-19 diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri. Sedangkan yang mempunyai komorbid harus dirawat di rumah sakit. Sementara itu yang hasilnya negatif tetap harus menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Kami lebih memilih isolasi mandiri daripada karantina terpusat. Toh sekarang masyarakat juga sudah tidak asing lagi dengan isolasi mandiri, karena sudah satu tahun pandemi ini berlangsung. Intinya penyikapan terhadap pemudik fleksibel," kata dia.

Baca juga: Tenang, BLT Mei di Wonogiri Bisa Cair Sebelum Lebaran 2021

Zona Oranye

Jekek menuturkan, saat ini Wonogiri masuk zona oranye dalam persebaran Covid-19. Ada penambahan 19 kasus pada Senin (19/3/2021). Total kini ada 3.680 kasus di Wonogiri.

"Peran Pak Rukun Tetangga [RT] dan Pak Rukun Warga [RW] dan tokoh masyarakat sangat penting dalam menghadapi pemudik ini. Dalam waktu dekat akan kami undang Kades dan Camat untuk melakukan deklarasi ulang tentang komitmen dan monitoring pemudik," kata Jekek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya