SOLOPOS.COM - Penumpang menaiki bus jurusan Jatipuro-Jakarta di Terminal Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Selasa (10/5/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebagian warga perantau asal kawasan 4J di Karanganyar, yakni Jatipuro, Jumapolo, Jumantono dan Jatiyoso, memilih menunda balik ke Jakarta dan sekitarnya. Tidak semua dari mereka balik ke perantauan pada akhir pekan kemarin.

Gelombang arus balik akan terus berlangsung hingga akhir pekan nanti. Sebagian besar dari perantau asal 4J itu adalah pedagang. Wilayah perantauan mereka adalah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan pantauan Solopos.com, di Terminal Jatipuro pada Selasa (10/5/2022), arus balik masih ramai. Penumpang bus mayoritas balik menuju Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), serta Bandung.

Petugas tiket PO Bus Laju Prima, PO Raya, dan PO Safari Dharma Raya, Andri Septiyanto, mengatakan penumpang jurusan Jabodetabek dan Bandung masih ramai. Ia memprediksikan arus balik masih akan berlangsung hingga akhir pekan nanti.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Jumlah Mobil yang Melintas di Gerbang Tol Karanganyar Menurun

“Arus balik masih stabil, belum ada penurunan. Rata-rata sehari ada 100 orang yang diberangkatkan,” katanya.

Ia mengatakan kondisi arus balik masih ramai karena berbagai faktor. Salah satunya perantau memilih kembali ke perantauan setelah arus balik Lebaran selesai.

Sebagian dari perantau itu bekerja sebagai pedagang bakso dan jamu. Mereka tak terikat waktu sehingga bebas mau balik kapan saja. Berbeda dengan pegawai kantor pemerintahan maupun swasta yang harus kembali karena terikat waktu.

Di sisi lain pemberlakuan sistem one way atau satu arah di jalan tol membuat jadwal pemberangkatan ke Jabodetabek dan Bandung menjadi molor.

“Harusnya berangkat Senin kemarin misalnya, tapi karena bus yang datang dari Jakarta mengalami keterlambatan akibat sistem one way, akhirnya mundur sehari,” tuturnya.

Baca Juga: Asale Rumah Nenek di Pendem Karanganyar, Tempat Warga Berkreasi

Ihwal harga tiket bus, ia mengatakan hingga kini masih berlaku tiket Lebaran, artinya lebih mahal daripada harga normal. Harga tiket bus diperkirakan mulai berangsur turun pada pekan depan.

“Sekarang tiketnya masih sama. Kisaran Rp250.000 hingga Rp500.000-an per penumpang,” katanya.

Lebih Ramai

Camat Jatipuro, Kusbiyantoro, mengatakan ada puluhan ribu perantau yang pulang kampung saat Lebaran lalu. Para perantau ini terpantau tiba melalui di Terminal Jatipuro dan kendaraan pribadi berpelat B di wilayahnya.

Sebagian perantau telah kembali ke perantauan dan lainnya masih menghabiskan waktu di kampung halaman. Mereka tersebar di wilayah 4J.

“Ada yang sudah balik seperti pegawai karena masuk kerja Senin kemarin. Kalau yang pedagang dan lainnya masih di sini,” katanya.

Baca Juga: Sumbangsih Perantau Sukoharjo: Bangun Masjid Hingga Belikan Ambulans

Selama mudik Lebaran, ia mengatakan pusat-pusat perbelanjaan hingga pedagang kaki lima (PKL) ramai pembeli. “Setiap sore saja di depan kantor kecamatan sini sampai pasar ramai sekali. Ora eneng bakul sing ra payu. Dalan-dalan kebak mobil Jakartanan thok,” katanya.

Ia memastikan Lebaran tahun ini jauh lebih ramai dibanding dua tahun lalu yang sepi karena pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya