SOLOPOS.COM - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menyampaikan rilis terkait ledakan di dekat Aspol Arumbara, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Senin (26/9/2022) di Semarang. (Istimewa/Polda Jateng).

Solopos.com, KLATEN — Seorang warga Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten sempat dimintai keterangan oleh Polisi terkait ledakan yang terjadi di Asrama Polisi (Aspol) Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam. Warga Sidowayah itu berinisial ANH, 22.

Pria itu ditanya seputar paket berisi bubuk petasan yang pernah dia beli lebih dari setahun lalu dan sudah disita Polisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ditanya terkait dulu kejadiannya bagaimana, paket dari mana saja. Hanya seputar itu,” kata ANH saat dihubungi Solopos.com, Senin (26/9/2022).

ANH menjelaskan lebih dari setahun lalu atau menjelang Idulfitri 2021, dia membeli bubuk petasan serta sumbu secara online. Tujuannya untuk perayaan Idulfitri. Dia membeli sekitar 2 kg bubuk petasan.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari total bubuk petasan yang dia beli, dia hanya memanfaatkan sekitar 1 ons. Setelah itu, ANH iseng mengunggah sisa bubuk ke status WhatsApp dan Facebook.

Baca Juga: Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Polisi: Paket Dikirim Maret 2021

“Kemudian ada yang komentar diajak COD di Sukoharjo. Saat COD itu kena razia. Kalau tidak salah waktu itu H-7 Idulfitri,” kata ANH.

Permasalahan itu sebenarnya sudah selesai pada 2021. Seluruh bubuk petasan milik ANH disita Polisi setahun lalu.

ANH kaget saat didatangi Polisi pada Minggu malam dan menanyakan lagi ihwal bubuk petasan yang sudah disita setahun lalu.

Dia dijemput dan dibawa ke Sukoharjo guna dimintai keterangan ihwal paket yang pernah dia beli dan sudah disita Polisi setahun lalu. Pada Senin dini hari, ANH dipulangkan.

Baca Juga: Gibran Pastikan Solo Aman, Tak Terpengaruh Ledakan di Aspol Grogol Sukoharjo

“Ya kaget [dimintai keterangan terkait paket yang sudah disita setahun lalu]. Sebelumnya sudah disita serta perkaranya sudah selesai. Kemarin saya tahunya habis Isya, ada yang ke rumah tanya soal yang dulu. Ya sudah, saya sampaikan apa adanya,” kata ANH.

Kepala Desa (Kades) Sidowayah, Mujahid Jaryanto, membenarkan ANH dijemput Polisi dan dimintai keterangan sebagai saksi pada Minggu malam terkait ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo. Dia dijemput Polisi sekitar pukul 20.30 WIB dan dipulangkan sekitar pukul 02.00 WIB.

“ANH ini kesehariannya sebagai tenaga harian lepas di objek wisata yang ada di Sidowayah,” kata Mujahid.

Pada Senin pagi, Badan Kesbangpol Klaten mendatangi rumah ANH guna menindaklanjuti informasi terkait ada warga Sidowayah yang dimintai keterangan Polisi ihwal peristiwa ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo. Petugas dari Badan Kesbangpol itu datang bersama anggota Polsek Polanharjo serta kecamatan didampingi aparatur desa.

Baca Juga: Sepotong Cerita dari Bakul Wedang Ronde saat Polres Wonogiri Siagakan Personel

Sekretaris Badan Kesbangpol Klaten, Dhody Hermanu, mengatakan awalnya mendatangi rumah ANH untuk bertemu orang tuanya guna memastikan informasi tersebut.

“Ternyata ANH sudah di rumah. Prinsipnya kami datang ke sana untuk menindaklanjuti informasi sekaligus memastikan kondusivitas wilayah. Ini sekaligus menjalankan perintah dari Bu Bupati untuk menemui orang tuanya,” kata Dhody.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya