SOLOPOS.COM - Produk olahan burung emprit, Senin (7/3/2022) petang. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang pemuda asal Kabupaten Karanganyar bernama Domek Prima membuka usaha kuliner olahan burung pipit alias emprit yang lezat. Usahanya berawal dari keresahan para petani yang terganggu dengan keberadaan burung pipit yang dianggap hama pertanian.

Burung pipit menjadi momok petani karena memakan bulir padi. Hewan ini berkembang biak dengan cepat. Domek melihat adanya peluang usaha dari keluhan petani tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

kuliner daging burung pipit alias emprit
Domek Prima, 33, pria yang membuka usaha kuliner olahan burung pipit, Senin (7/3/2022) petang. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Burung pipit ini oleh pemuda 33 tahun asal Dukuh Jembangan RT 003/RW 001, Desa Harjosari, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar itu dijadikan kuliner unik yang sekaligus bisa menjadi solusi dari keresahan petani. Jadilah ia membuat usaha kuliner daging emprit goreng dan rica-rica emprit.

Baca Juga: Kisah Gembul Populerkan Satai Apus dari Solo ke Pracimantoro  

Burut emprit hasil tangkapannya ia goreng dan dibikin rica-rica. Usaha ini sudah berjalan tiga bulan terakhir. Dia mengklaim belum ada usaha kuliner olahan burung pipit di Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri.

kuliner daging burung pipit alias emprit
Dagi burung emprit goreng. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Makanan olahan burung pipit ini dipasarkan melalui media sosial khususnya Facebook ke Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Solopos.com sempat membeli emprit goreng serta rica emprit pada Senin (7/3/2022) petang. Saat dicoba, rasanya lumayan lezat.

Prima, sapaan akrabnya, menjelaskan semula para petani mengeluhkan hama berupa burung emprit yang memakan padi. Para petani hanya mengusir tapi tidak untuk membasminya.

“Kadang mereka kecapaian. Bengok-bengok sampai sakit. Kok hama seperti itu enggak menjadi fokus kelompok tani. Malah fokus pada serangan tikus,” kata pria punya hobi menangkap burung liar itu, melalui sambungan telepon, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga: Bajingan, Kuliner Unik Temanggung

Lah Kok Enak

Awal mula Prima mengolah burung emprit  itu dari keisengan memasak tangkapannya. “Saya goreng sendiri kok rasanya lumayan enak,” jelasnya.

Prima menangkap burung pipit menggunakan jaring sepanjang sekitar 50 meter. Jaring itu dipasang di area persawahan yang banyak populasi burung pipitnya, yakni di Kecamatan Karangpandan dan Kecamatan Matesih, Karanganyar. Dia dibantu dua temannya.

Pagi dan sore merupakan waktu burung pipit mencari makan. Itulah saat yang tepat menangkap burung pipit. Namun Prima lebih suka berburu pada pukul 06.00 WIB-11.00 WIB. “Biasanya kami survei dulu sebelum berburu,” jelasnya.

Prima belajar menangkap burung pipit dari YouTube. Ternyata, tak cukup hanya memakai jaring untuk bisa menangkap burung kecil ini. Ia juga menggunakan peluit khusus yang dibeli dari pembuat konten Youtube tersebut.

Baca Juga: Roti Ganjel Rel Khas Semarang Unik & Langka, Pernah Coba?

“Suara peluit membuat burung terbang lalu terjaring. Kelihatannya burung takut dan bingung mendengar suara peluit,” kata dia.

Prima menangkap burung pipit sesuai pesanan saja. Rata-rata dia menangkap 200 ekor burung per hari. Tangkapan terbanyaknya adalah 1.000 ekor burung dalam sehari.

Upaya menangkap burung sesuai pesanan dengan maksud supaya burung tidak mati ketika disimpan atau dipelihara di rumah. Maklum burung Pipit dengan jumlah banyak mudah mati saat disatukan dalam kandang. Ini juga untuk menghindari tingginya biaya pakan burung .

Prima yakin burung pipit tak akan habis selama hanya dia serta dua temannya yang menangkap. Burung Pipit berkembang biak secara cepat dengan lima sampai enam telur sekali periode berkembang biak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya