SOLOPOS.COM - Kapolsek Gatak, AKP Tugiyo (coklat) saat menunjukkan barang bukti kaos hitam milik korban yang robek karena pembacokan di Mapolsek Gatak, Rabu (28/9/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Seorang pemuda asal Karang Ijo RT 001/RW 003 Blimbing, Gatak, Sukoharjo, ZPP, 21, menjadi korban penganiayaan hingga pembacokan tetangganya sendiri. Terduga pelaku kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Terduga pelaku membacok korban pada Minggu (25/9/2022) di gazebo yang tak jauh dari rumah korban sekitar pukul 17.00 WIB. Terduga pelaku dikabarkan dalam pengaruh minuman beralkohol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sehari-hari, pelaku pembacokan berinisial W alias K, 30, dikenal pendiam. Kapolsek Gatak, AKP Tugiyo, menjelaskan peristiwa itu bermula saat korban selesai bekerja sebagai buruh bongkar muatan pasir.

“Selesai bekerja korban pergi ke gazebo dengan maksud ingin mengambil sepeda motornya untuk pulang ke rumah. Namun setibanya korban di [tempat kejadian perkara] TKP, ternyata sepeda motornya digunakan temannya,” terang AKP Tugiyo saat ditemui di Mapolsek Gatak, Rabu (28/9/2022).

Korban kemudian menelepon rekannya yang berinisial A untuk menjemput di Gazebo tersebut. Namun disaat bersamaan terduga pelaku tengah tidur dan terbangun lalu langsung memukul korban menggunakan tangan kanan.

Baca juga: PENANGKAPAN DPO KEJAGUNG : Korupsi Divestasi, Tim Gabungan Tangkap Buronan di Solo

Di bawah pengaruh alkohol itu kemudian terduga pelaku mengambil senjata tajam yang diduga pedang, yang dia taruh di atas bambu di sudut Gazebo tersebut.

“Pedang tersebut lalu diayunkan ke arah tubuh korban hingga mengenai pada bagian punggung korban, terus ditangkis menggunakan tangan hingga jari korban luka. Intinya tersangka merasa tidurnya terganggu. Korban dan tersangka satu organisasi perguruan silat,” jelas AKP Tugiyo.

Lebih lanjut AKP Tugiyo mengatakan usai melukai korban, tersangka kembali melanjutkan tidurnya. Sedangkan korban diantar pulang oleh warga yang saat itu berada di sekitar lokasi kejadian.

Sesampainya di rumah, korban diantar ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu untuk mendapatkan penanganan medis. Atas kejadian itu, hingga kini korban belum bisa beraktivitas seperti semula.

“Korban mengalami luka robek di jari telunjuk tangan kiri dan luka gores di punggung sebanyak dua goresan, luka memar di pipi sebelah kanan, dada terasa nyeri,” terangnya.

Baca juga: Jenazah Korban Kekerasan di Pondok Gontor Diautopsi Hari Ini

Usai kejadian itu di hari yang sama korban membuat aduan kejadian penganiayaan itu ke Polsek Gatak. Usai aduan tersebut korban sempat menunggu itikad baik terduga pelaku untuk berdamai namun pelaku dikabarkan melarikan diri.

“Kami melakukan penyelidikan, tapi saat kami datangi kerumahnya tersangka tidak ada, informasi dari warga saat ini melarikan diri,” ucap Kapolsek Gatak, AKP Tugiyo.

Usai kabar pelariannya Polsek Gatak akhirnya menaikkan aduan tersebut menjadi penyelidikan hingga kini masuk penyidikan. Menurut Kapolsek, terduga pelaku sebelumnya juga pernah melakukan tindakan penganiayaan serupa.

Namun saat itu diselesaikan secara kekeluargaan dan berjanji tidak akan melakukan hal yang sama.

“Dulu didamaikan, diselesaikan di Polsek Gatak tidak akan mengulangi lagi, ternyata mengulangi lagi. Dan ini sudah koordinasi dengan ketua ranting dan penasihat agar diproses biar pelaku jera,” katanya.

Baca juga: Penganiayaan Santri Gontor: Sisi Gelap di Lorong Pesantren

Atas kejadian itu barang bukti berupa kaos oblong hitam yang digunakan korban disita di Polsek Gatak. Sedangkan senjata tajam yang digunakan tersangka untuk menganiaya masih dicari.

Sebelumnya juga telah terjadi pengeroyokan pada hari yang sama yakni Minggu (25/9/2022) pukul 02.30 WIB di simpang empat Lapangan Ngemplak Bothi bagian utara atau di Jalan Brigjen Katamso Dukuh Demangan, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo.

Korban merupakan dua orang pelajar, AAS, 14, dan T, 14 asal Trangsan, Gatak, Sukoharjo. Kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan, pelaku kemungkinan lebih dari satu orang.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan dua orang menjadi korban dalam pengeroyokan tersebut. “Korban AAS, 14, asal Trangsan, Gatak, Sukoharjo dan T, 14 asal Trangsan, Gatak, Sukoharjo juga,” jelas AKBP Wahyu saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).

Kejadian pengeroyokan di Kartasura tersebut dilaporkan oleh Rijon Sugiyanto, 54, warga asal Teriklo RT 003/RW 002, Trangsan, Gatak, Sukoharjo pada Minggu siang ke Polsek Kartasura.

Baca juga: Guru Aniaya Siswa SMP Swasta di Klaten, DPRD & Dewan Pendidikan Angkat Bicara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya