SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) menerangkan pihaknya telah melakukan tes corona kepada 230 orang Jabar yang sehat. Hasilnya, dua dinyatakan terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Awalnya, lelaki yang akrab dipanggil Kang Emil ini mengaku curiga virus corona beredar di masyarakat yang tidak bergejala dan sehat. Maka dari itu, dia memutuskan untuk melakukan tes corona kepada masyarakat Jabar yang sehat dengan cara mengambil sampel dari 230 orang.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Tes SKB Penerimaan CPNS Karanganyar Ditunda Gara-Gara Corona

"Jadi selama ini mencurigai bahwa virus ini beredar kepada mereka-mereka yang tidak bergejala dan sehat. Kami menganjurkan tes mandiri. Alhamdulilah sudah 230 dilakukan tes, buruknya ada dua positif. Dua itu kelihatan baik-baik saja dan terlihat tidak ada gejala," terang Kang Emil di acara Mata Najwa yang tayang di Trans7, Rabu (18/3/2020) malam.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada kesempatan yang sama, Kang Emil juga menceritakan dari total 22 pasien positif corona di Jabar, tiga perempatnya berdekatan dengan DKI Jakarta.

Ratusan Buruh Karanganyar Demo Tuntut Tolak RUU Omnibus Law

"Per sore ini [Rabu, 18/3/2020] jumlah positif di Jabar ada 22 KTP Jabar terpapar positif [corona]. Tiga perempatnya mendekati Jakarta, di Bekasi, Depok, sehingga mengindikasikan episentrum penyebaran virus ini di DKI Jakarta," lanjutnya.

Kang Emil memprediksi puncak virus corona di Jabar akan terjadi pada akhir Maret 2020. Dengan segala kemungkinan terburuk, pihaknya bersama TNI Polri telah menyiapkan barak-barak jika terjadi lonjakan pasien positif corona.

Beda dari MUI, Gatot Nurmantyo Malah Ajak Salat Berjemaah di Tengah Corona

“Skenario buruk kami akhir Maret. Jabar ini puncaknya akhir Maret. Tentu lah ini pengalaman pertama, mohon dibantu,” lanjutnya.

Opsi Lockdown

Jika opsi lockdown diambil pemerintah pusat untuk mengendalikan penyebaran virus corona, Kang Emil mengatakan Jabar akan siap bahkan telah menyimulasikan lockdown di daerahnya.

“Saya kira sudah rapatkan dua dimensi terkait ketersediaan pangan, [menurut] laporan bulog dll, Insya Allah kami siap. Cadangan gula, beras sudah siap dan sudah simulasikan jika lockdown terjadi sehingga tidak ada rusuh dan keuntungan. Dengan TNI Polri skenario lockdown, jalan-jalan ditutup oleh personel. Pola-pola jika lockdown sebuah situasi pasien begitu banyak barak-barak di TNI sudah disiagakan,” ujar Kang Emil.di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Selasa (17/3/2020) malam.

Bisa Main Bola, Begini Kondisi Ronaldinho di Penjara

Tetapi, untuk saat ini ia masih mengimbau masyrakat untuk menghindari interaksi sosial apalagi penyebaran virus corona ini begitu cepat.

"Tantangan terbesar hari ini meyakinkan publik untuk memahami penyakit ini menular dari kerapatan interaksi sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya