SOLOPOS.COM - Siswa berfoto di depan lima unit angkutan feeder BST milik Pemkot Solo yang diparkir di halaman eks SMPN 3 Solo di Timuran, Banjarsari, Rabu (29/04/2021). (Solopos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, SOLO — Polisi menangkap pemotor yang melakukan perbuatan aniaya terhadap sopir angkutan pengumpan atau feeder BST di Notosuman, Solo. Pengendara motor itu ditangkap polisi di rumahnya, wilayah Kemasan, Kelurahan Tipes, Serengan, Solo, Selasa (22/12/2021) malam.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, bahkan sudah menyebut pria berinisial BA, 23, itu sebagai tersangka. “Tersangka sudah kami amankan, semalam sekitar pukul 23.30 WIB,” kata Kapolesta kepada wartawan, Rabu (22/12/2021).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia menyebutkan dalam kasus tersebut hanya ada satu tersangka yang menganiaya korban sopir feeder BST. Penganiayaan dilakukan dengan tangan kosong dan alat berupa helm. Kapolresta menambahkan akan menangani kasus tersebut secara profesional.

Baca Juga: Round Up: Pengemudi Feeder BST Solo Dianiaya, Kasus Ditangani Polisi

Kasus pemotor aniaya sopir angkutan feeder BST di Solo itu terjadi pada Minggu (19/12/2021). Seorang sopir feeder BST Koridor 903, Sudibyo, 40, mendapat dua pukulan di bagian kepala hingga pelipisnya berdarah.

Insiden itu bermula ketika Sudibyo mengemudikan angkutan feeder dari arah Serabi Notosuman hendak berbelok ke kanan menuju Jl Gatot Subroto. Di saat yang bersamaan, sepeda motor matic melaju dengan kecepatan tinggi dari arah barat.

Khawatir terjadi kecelakaan, Sudibyo spontan menyalakan lampu dim atau lampu tembak jarak jauh. Sudibyo juga membunyikan klakson supaya pengendara motor dari arah berlawanan itu mengurangi kecepatannya. Namun, sorotan lampu dim dan klakson itu ternyata malah membuat murka pengendara motor itu.

Baca Juga: Pemotor yang Pukul Sopir Feeder BST Resmi Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Kejadian

Meski tidak ada benturan, pemotor itu tampak kesal dengan sopir angkutan feeder BST Solo itu. Setelah melintasi simpang empat Notosuman, angkutan feeder itu berhenti di bus stop. Sesuai aturan, semua angkutan feeder BST harus berhenti di bus stop.

Kesempatan itu ternyata malah dimanfaatkan oleh si pengendara motor untuk meluapkan emosinya. Pengendara motor itu tiba-tiba lalu balik arah dan memarkir sepeda motor tepat di depan angkutan feeder sehingga membuat kendaraan tak bisa jalan.

Pengendara motor itu sempat menggedor pintu kemudi angkutan feeder dan memaksa sang sopir keluar. Ia memaki sang sopir dengan kata-kata kasar. Bahkan, pengendara motor itu nekat memukul kepala sopir itu sebanyak dua kali.

Baca Juga: Polisi Mulai Bergerak Selidiki Kasus Penganiayaan Sopir Feeder BST Solo

Pukulan pertama dengan tangan kosong mengenai bagian atas telinga. Pukulan pertama itu memang tidak membuat kepalanya lecet atau berdarah. Namun, pukulan itu sudah cukup membuat pengemudi feeder BST Solo itu pusing. Sementara pukulan kedua menggunakan sebuah helm membuat pelipis Sudibyo lecet dan lebam hingga mengeluarkan darah.

Project Manager PT TGM Solo, Suyanta, mengatakan korban mengalami pukulan tangan kosong pada bagian atas telinga. Selain itu dia mengalami pemukulan dengan helm di bagian pelipis. “Itu menyebabkan memar dan keluar darah di atas pelipis pengemudi atas nama Sudibyo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya