SOLOPOS.COM - Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito saat mengunjungi RS Darurat Covid Respati, Rusunawa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang dijadikan Shelter Isolasi pasien Covid-19, Selasa (27/7) (Istimewa)

Solopos.com, YOGYAKARTA — Pemerintah Kota Yogyakarta hanya menyisakan satu selter isolasi terpusat (isoter) untuk perawatan pasien Covid-19 di kawasan Bener, Tegalrejo.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menutup satu selter isoter yang berada di Rusunawa Gemawang karena kasus Covid-19 di wilayah setempat menurun. Petugas Tagana selter isoter Bener, Sumadi mengatakan belum menerima arahan lebih lanjut dari Pemkot Yogyakarta soal penghentian operasional selter tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Lepas 58 Ekor Tukik untuk Kampung Wisata Bahari Kelurahan Jangkaran…

“Tinggal satu pasien saja yang dirawat. Petugas masih menjalankan tugas seperti biasa. Hanya menyesuaikan kondisi Covid-19 yang melandai,” kata Sumadi saat ditemui Sabtu (2/10).

Ekspedisi Mudik 2024

Sumadi menjelaskan petugas masih beraktivitas seperti biasa meskipun kasus Covid-19 melandai dan jumlah pasien yang dirawat cenderung berkurang. Selain dia, selter isoter juga dijaga personel PMI, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Tagana Kota Yogyakarta

“Piket dan tugas lain masih berjalan. Kami masih tetap seperti biasa karena belum ada arahan soal penutupan,” tambah dia.

Baca Juga : Jogja Izinkan Konser Musik, Begini Respons Penyelenggara Event

Sumadi mengungkapkan jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan atau pemulihan di selter isoter tidak bisa menunjukkan kasus Covid-19 sebenarnya. Menurut dia cukup banyak warga enggan melakukan isolasi di selter isoter karena berbagai hal.

“Memang macam-macam (alasan). Ada yang tidak mau mungkin karena takut atau malah ada juga yang kerasan. Pas sudah sembuh tidak mau balik,” kata dia.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Okto Heru Santosa, mengatakan penutupan selter isoter di Rusunawa Gemawang bersifat sementara. Lokasi tersebut, kata dia, masih memungkinkan menjadi tempat isolasi jika sewaktu-waktu muncul penambahan kasus Covid-19.

Baca Juga : Kasus DBD di Bantul Turun Drastis, Dinkes: Tetap Waspada

Okto juga menyampaikan masih mempertimbangkan kondisi Covid-19 belakangan ini. Hal itu untuk memastikan fasilitas isoter masih dibutuhkan atau tidak dalam penanganan Covid-19.

“Ditutup sementara yang selter Gemawang. Sifatnya masih jaga-jaga makanya yang Bener masih aktif. Kami juga terus pantau dan pastikan kondisi penanganan kian optimal dilakukan,” ujar Okto.

Okto menambahkan kapasitas selter Bener sebanyak 42 unit dengan puluhan kamar. Sementara Rusunawa Gemawang memiliki kapasitas 15 unit.

Baca Juga : Catat! Disiapkan 2 Rest Area Ruas Tol Solo-Yogyakarta-Bandara YIA

BPBD dan Dinas Sosial DIY juga telah menonaktifkan sejumlah selter yang berada di bawah naungannya sejak beberapa pekan terakhir. Hal itu juga mempertimbangkan kondisi perkembangan Covid-19 secara umum di DIY.

“Yang dikelola BPBD DIY kemarin ada tiga isoter. Namun semakin membaiknya kondisi penanganan pandemi di DIY maka ketiga isoter itu dihentikan operasionalnya. Rusun ASN BBWSSO, Rusun asrama mahasiswa UNY, dan Rusun PIAT UGM. Yang mengelola Dinas Sosial dari 43 selter dengan kapasitas 2.643 hanya terisi 51 orang sekarang,” kata Kabid Penanganan Darurat BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya