SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengecekan ruang isolasi. (Dok. Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menambah lagi gedung isolasi terpusat bagi pasien konfirmasi positif dengan gejala ringan. Saat ini, SD Panularan sudah menampung 80-an orang dari kapasitas total 100 orang.

Selain itu, Pemkot juga masih menunggu kesiapan SD Cemara Dua yang masih digunakan untuk isolasi pasien tanpa gejala. Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan SMPN 25 akan menjadi gedung isolasi gejala ringan setelah kedua sekolahan itu penuh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“SD Cemara Dua masih disiapkan, menghabiskan yang tanpa gejala dulu. Kami akan berusaha menyediakan gedung isolasi terpusat yang imbang untuk mereka yang tanpa gejala dan gejala ringan. Karena yang bergejala itu justru potensi menularnya lebih tinggi. Mereka akan lebih mudah diawasi saat di gedung isolasi terpusat,” katanya dalam wawancara virtual kepada wartawan, Senin (26/7/2021) malam.

Baca Juga: Beredar Video 2 Anggota DPRD Solo Karaoke di Kantor, Gibran Pilih No Comment

Ahyani mengatakan gedung sekolah untuk isolasi pasien gejala ringan ini dipilih yang berlantai satu agar memudahkan pengawasan. Fasilitasnya meniru rumah sakit (RS). Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) akan diminta mengecek kondisi kesehatan pasien secara periodik.

Namun mereka tidak siaga penuh di lokasi lantaran keterbatasan tenaga. “Kalau SD Cemara Dua sudah digunakan pasien yang bergejala, mereka yang tanpa gejala dialihkan ke gedung terpusat yang lain,” jelasnya.

RS Darurat Asrama Haji Donohudan

Ihwal Asrama Haji Donohudan (AHD) menjadi RS darurat, menurutnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih terus menyiapkan. Berdasarkan jadwal, akhir Juli kemungkinan besar bisa dimanfaatkan.

Baca Juga: Terapkan Prokes Ketat, Pasar Burung dan Ikan Depok Solo Kembali Dibuka Lur!

Gedung Madinah satu-satunya yang dimanfaatkan sebagai RS Darurat sementara sisanya bisa untuk isolasi terpusat. “Ada delapan tempat tidur ruang high care unit [HCU],” ucap Ahyani.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo itu menyampaikan pada rapat penanganan khusus Soloraya dan DIY pada Senin sore, pemerintah pusat mendorong adanya gedung isolasi terpusat bagi pasien tanpa gejala maupun gejala ringan di setiap daerah.

Baca Juga: Miris, Di Soloraya Tercatat Belasan Kasus Keluarga Pasien Covid-19 Bohongi Pengemudi Ambulans

Selain itu, ada dorongan percepatan vaksinasi guna tercapainya kekebalan komunitas. Pada sisi lain, RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo mencatatkan penurunan jumlah pasien yang dirawat. Direktur RSDM Solo, Cahyono Hadi, mengatakan dari kapasitas total 635 tempat tidur saat ini terisi 360-an atau 55%.

Jumlah itu termasuk tempat tidur intensive care unit (ICU). “Memang sudah berkurang lumayan banyak pasien yang dirawat di RSDM,” ucapnya lewat layanan perpesanan Whatsapp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya