SOLOPOS.COM - Salah satu kios di Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 85 pedagang Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo, segera direlokasi ke pasar darurat menyusul pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM) di lokasi itu pada tahun ini.

Pasar darurat bakal dibangun di tiga lokasi di dekat Taman Monjari atau bekas pasar darurat Pasar Legi. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan nantinya pasar darurat pasar mebel berbentuk hanggar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sentra IKM tetap dibangun karena anggaran sudah ditetapkan, lokasi sudah ditentukan jadi tidak bisa digeser-geser lagi. Lokasi pasar darurat di dekat Kantor Dinas Pendidikan [Disdik], dekat taman segitiga, dan mungkin juga di taman segitiga,” katanya kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).

Baca Juga: DED Kelar, Sentra IKM Pasar Mebel Gilingan Solo Hanya untuk 20 Pedagang

Heru mengakui paguyuban pedagang pasar mebel keberatan dengan rencana pembangunan tersebut. Namun keberatan mereka sekadar permohonan dan keputusan akhir tetap di tangan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Puluhan pedagang tersebut sebagian di antaranya akan dikurasi untuk bisa menghuni Sentra IKM Gilingan saat selesai bangun. Sementara sisanya, dipindahkan ke Pasar Mebel baru yang rencananya dibangun di eks Bong Mojo.

“Ya, kalau pedagang ini naik kelas, tentu bisa ke Sentra IKM Gilingan. Mereka yang di sana harus memenuhi standar kurasi karena barangnya wajib berstandar ekspor. Kami akan sosialisasi dan komunikasi dengan pedagang,” ucap Heru.

Baca Juga: Gibran Ingin Sentra IKM Pasar Mebel Gilingan Solo Dibikin Seperti IKEA

Anggaran dari Kementerian Perindustrian

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Pasar Mebel Pasar Gilingan, Sutarmi atau Nyemuk, 58, menyampaikan sikap pedagang tetap sama yakni tidak sepakat dengan wacana pembangunan sentra IKM. Terlebih jika mereka harus pindah lokasi yang jauh dari tempat mereka sekarang.

“Pasar dibangun kami siap, tapi biarkan kami masuk lagi [setelah pembangunan selesai],” katanya. Lokasi pasar saat ini digunakan sebagai tempat finishing produk mebel dan berjualan.

Kalau sampai dipindah, pedagang jelas akan kesulitan. Saat ini mereka sudah cukup terpukul oleh pandemi Covid-19. Apalagi ditambah harus pindah yang menurutnya seolah menyingkirkan pedagang.

Baca Juga: Polemik Pasar Mebel Gilingan Solo, Gibran Siap Ajak Ngobrol Pedagang

Sutarmi kemudian membandingkan pembangunan pasar lain seperti Pasar Legi dan Pasar Klewer yang mengizinkan pedagang kembali berjualan setelah proyek selesai. Kalaupun harus dibangun kembali, pedagang mebel Gilingan harusnya juga bisa kembali berjualan lagi, bukannya dipindah tempat.

Sementara itu, Sekda Solo Ahyani mengatakan detail engineering design (DED) Sentra IKM mebel Gilingan saat ini sudah kelar. Sesuai rencana, sentra IKM dibangun pada tahun ini dengan anggaran senilai Rp50,8 miliar dari Kementerian Perindustrian.

Sesuai DED, kapasitas sentra IKM mebel Gilingan hanya mampu menampung 20 pedagang. Nantinya semua pedagang akan dikurangi dan 20 pedagang yang lolos akan menempati sentra IKM sedangkan sisanya dipindah ke pasar mebel di lahan eks Bong Mojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya