SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO — Bank Jateng mengklaim hingga tahun ini telah memberikan deviden senilai total Rp49 miliar kepada Pemkot Solo. Dana itu untuk mendukung berbagai program pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Penjelasan itu disampaikan Pimpinan Bank Jateng Cabang Solo, Aris Setiawan, saat diwawancarai wartawan di Gedung DPRD Kota Solo, Jumat (4/10/2019).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kedatangan Aris di gedung wakil rakyat untuk mengikuti public hearing pembahasan Raperda Penyertaan Modal Bank Jateng. Public hearing diikuti akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan tokoh masyarakat.

“Deviden yang kami berikan Rp49 miliar. Sudah masuk rekening Pemkot untuk membangun Solo. Deviden kami berikan beberapa tahun terakhir. Nilai itu sudah di atas target. Mungkin kami BUMD dengan deviden paling tinggi,” ujar dia.

Baca juga: Bank Jateng Dan UNS Solo Jalin Kerja Sama

Aris mencontohkan deviden Bank Jateng ke Pemkot Solo pada 2019 mencapai Rp8,671 miliar. Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan deviden tahun 2018 senilai Rp7,872 miliar. Rata-rata deviden 20-26 persen dari total modal.

“Total modal yang diberikan Pemkot kepada kami Rp38,554 miliar, yang bersumber dari kas Pemkot Rp18,649 miliar dan sisanya modal Pemkot yang bersumber dari laba Bank Jateng yang dikembalikan sebagai modal,” sambung dia.

Bank Jateng menargetkan bisa terus meningkatkan persentase deviden kepada Pemkot, terutama bila ada dana penyertaan modal. Seperti yang saat ini sedang dipersiapkan Pemkot Solo dengan membahas Raperda Penyertaan Modal.

Bank Jateng akan kembali digelontor modal Rp7,6 miliar dari APBD Solo pada 2020. “Target deviden kami tahun depan 20-26 persen dari modal yang disetor. Ini tentu investasi luar biasa. Bila didepositokan hanya tujuh persen,” urai dia.

Baca juga: Bank Jateng Ubah Formasi Tim Komunikasi

Selain memberikan deviden besar ke rekening Pemkot Solo, menurut Aris, Bank Jateng rutin menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat. Dana CSR 2019 mencapai Rp1,895 miliar.

Dana tersebut untuk kegiatan kemasyarakatan seperti rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan Masjid Taman Sriwedari, pengadaan kaos atau doorprize. Dana CSR tidak boleh untuk berbagai kegiatan politik.

Ketua Pansus Raperda Penyertaan Modal Bank Jateng DPRD Solo, Teguh Prakosa, mengatakan public hearing itu untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait substansi raperda dan peningkatan kinerja Bank Jateng.

Terkait deviden Bank Jateng ke Pemkot diakui Teguh sudah cukup baik. Karena alasan itu pula Pemkot akan kembali memberikan modal pada 2020. “Kami akan berikan lagi modal tahun depan Rp7,6 miliar,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya