SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan membangun underpass di bawah perlintasan yang menghubungkan Jl. Transito ke Jl. Kunir, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.

Underpass itu merupakan bagian dari proyek pendamping flyover Purwosari yang hingga kini belum jelas kapan akan mulai dibangun. Pemkot menyiapkan anggaran Rp1 miliar dalam APBD 2019 untuk pembangunan underpass tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pembangunan underpass di Jl. Transito, Laweyan, dimaksudkan untuk mengurai arus lalu lintas saat nanti flyover Purwosari dibangun. “Kami belum tahu kapan flyover Purwosari mulai dibangun. Itu ranahnya Kementerian PUPR. Izinnya di Kementerian PUPR karena kan pakai dana APBN, jadi belum tahu persis,” kata Kasi Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Solo, Joko Supriyanto, saat dihubungi Solopos.com, pekan lalu.

Pemkot berharap proyek pendamping tersebut siap difungsikan sebelum proyek flyover Purwosari mulai dikerjakan agar beban lalu lintas di sekitar daerah tersebut dapat dipecah. Joko menjelaskan usulan pembangunan underpass kecil di sudut Jl. Transito tersebut bertujuan mengurangi kepadatan di flyover Manahan dan underpass Makamhaji saat flyover Purwosari dibangun.

Underpass pendamping itu akan dibangun di bawah perlintasan sebidang yang menghubungkan Jl. Transito Laweyan, Solo, dengan Jl. Kunir Makamhaji, Sukoharjo. “Lokasi ini dulunya merupakan perlintasan sebidang yang cukup aktif karena menghubungkan dua wilayah antara Jl. Transito Solo dengan Jl. Kunir Sukoharjo,” ujar Joko.

Perlintasan sebidang itu dulu dibuka dari jalur Kleco menuju Jl. Transito. “Masih banyak warga yang melintas di jalan itu. Ada yang bawa sepeda nekat diangkat ada pula jalan kaki. Maka perlu dibuatkan sekalian [underpass]. Kalau flyover enggak jadi dibangun kan underpass masih bisa digunakan agar memudahkan pelintas rel dan penghubung dua wilayah. Di sana kan sepi, jadi bisa dihidupkan lagi,” jelas Joko.

Underpass itu nantinya juga dilengkapi pompa penyedot banjir. Hal itu seusai saran forum saat pemaparan basic design underpass Jl. Transito. “Banyak peserta rapat memberi saran harus pakai pompa. Belum dihitung jumlah pompanya,” ujar Joko.

Desain underpass menyerupai underpass Makamhaji. Tingginya 2,5 meter dan panjangnya 18 meter. “Hanya bisa dilewati motor dan becak,” kata Joko.

Karena ada penambahan pompa, otomatis anggaran yang diperlukan juga bertambah. Kebutuhan anggaran untuk pompa itu diperkirakan Rp1 miliar dan akan diusulkan dalam APBD Perubahan 2019 atau APBD 2020.

Warga Kampung Totosari RT 001/RW 014, Kelurahan Pajang yang tinggal di Giran RT 003/RW 004, Makamhaji, Kartasura, Sri Wahyuni, mendukung rencana pembuatan underpass Jl. Transito. Apalagi jika hanya sepeda motor atau becak yang dapat lewat di underpass tersebut.

“Kalau ada mobil yang ikut masuk underpass bisa bahaya. Biar motor saja yang bisa lewat underpass,” ujar Sri.

Sri juga mengatakan beberapa hari lalu sudah ada petugas yang melihat perlintasan tersebut dan berkeliling di daerah bakal underpass tersebut. Petugas juga sudah mengukur daerah calon underpass terdebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya