SOLOPOS.COM - Halte BST Solo. (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO -- Pemkot Solo mendapat bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membangun 26 halte baru untuk Bus Batik Solo Trans atau BST.

Separuh dari halte itu akan tersebar sepanjang jalur contra flow Jl Slamet Riyadi. Saat ini, pelaksana tengah mengebut proyek pembangunan halte baru itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Anggaran pembangunan halte tersebut mencapai Rp9 miliar dengan tenggat waktu rampung akhir tahun ini. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan anggaran senilai itu untuk membangun 26 halte, yang mana separuhnya untuk jalur contra flow.

Antisipasi Kasus Covid-19 Meledak Lagi, RSUD Bung Karno Solo Siapkan 198 Bed

Konsep halte bus BST Solo ini berbeda dari pengajuan sebelumnya. Halte pada jalur contra flow bakal tampak menyatu dengan bangunan sekitarnya dan lebih ramah lingkungan.

“Desain dulu atapnya berbentuk daun. Nah, yang bakal terealisasi menyesuaikan arahan Kemenhub, karena halte-halte itu nanti akan jadi percontohan untuk seluruh halte BRT [Bus Rapid Trans] buy the service seluruh Indonesia. Bentuknya masih kami bahas,” katanya kepada wartawan, Rabu (30/9/2020).

Hari mengatakan konsep halte sisi selatan Jl Slamet Riyadi itu bakal selaras dengan lingkungan sekitarnya, sementara yang sisi utara hanya mengganti bagian atap.

Awas! Sanksi Bagi Warga Luar Solo Tak Pakai Masker Tambah

Bus Low Deck

Halte itu menyesuaikan karena bus BST Solo yang beroperasi nanti sebagian low deck, sehingga penumpang akan naik dari jalur disabilitas.

“Nanti akan ada penambahan IT juga, itu yang bakal bikin haltenya beda dengan yang sekarang. Kami masih mematangkan desain. Kalau sudah selesai, langsung kami kebut tahun ini selesai,” ucap Hari.

Kepala UPT Transportasi Dishub Solo, Yulianto, mengatakan secara garis besar konsepnya adalah 13 halte baru pada sisi selatan dan perubahan (penyesuaian) 13 halte lama pada sisi utara Jl Slamet Riyadi.

Mau Ikut Awasi Pilkada Solo 2020? Yuk Gabung Jadi Pengawas TPS

Hal itu mengingat armada BST koridor 1-2 yang melintasi Jl Slamet Riyadi adalah bus dek rendah. Sehingga bentuk bangunan 13 halte BST sisi selatan Jl Slamet Riyadi Solo bakal lebih rendah daripada desain halte saat ini.

“Nah, untuk 13 halte pada sisi selatan yang melayani bus lebih tinggi akan kami sesuaikan dengan sedikit perubahan pada aksesibilitas naik turun penumpang. Kami masih terus koordinasi dengan pemerintah pusat karena ada beberapa revisi dari konsep yang kami paparkan, Rabu (30/9/2020),” beber Yuli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya