SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggunaan panel tenaga surya di atap rumah (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Kesiapan bangunan untuk memasang panel surya bakal menjadi syarat pengajuan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang merupakan surat pengganti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Solo.

Wacana yang rencananya dimulai pada 2022 itu bertujuan mendukung tercapainya target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23% pada 2025. Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Solo, Tulus Widajat, mengatakan kebijakan tersebut rencananya menyasar bangunan-bangunan publik seperti tempat ibadah, perkantoran, dan pertokoan.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

“Kami sudah meminta DPUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang], ke depan untuk penerbitan PBG itu sudah mensyaratkan konstruksi yang mendukung untuk ditanam panel surya. Namun, rumah tangga mungkin masih dikecualikan. Lebih kepada bangunan-bangunan yang membutuhkan energi yang besar,” katanya kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga: Siap-Siap, Malam Tahun Baru Ada Mutasi Besar-Besaran di Pemkot Solo

Tulus menyampaikan pemilik gedung di Solo tidak diharuskan langsung memasang panel surya saat pembangunan. Hanya, bangunannya harus siap apabila sewaktu-waktu pemilik gedung ingin memasang.

Hal itu dikarenakan biaya pemasangan panel surya saat ini masih terbilang mahal. Aturan diterbitkan agar jika harga panel surya sudah terjangkau, pemilik bisa langsung memasangnya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan sudah banyak perusahaan yang siap mendukung pemasangan panel surya pada bangunan mereka. Harapannya bisa membantu produksi energi listrik yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Mobil Dinas Pemkot Solo Wajib Ngandang Saat PPKM Level 3 Nataru

“Target awal kantor pemerintah. Sudah ada yang mengajukan kerja sama. Tapi nanti sambil jalan, tahun depan lah,” ucapnya.

Saat ini, sejumlah bangunan milik pemerintah di Solo sudah memasang panel surya. Di antaranya di Terminal Tirtonadi, Masjid Agung, Solo Techno Park (STP), dan beberapa SMK. Sebagian panel surya merupakan bantuan dari perusahaan yang menyalurkan CSR.

Gibran menyebut panel surya mampu menekan biaya listrik serta ramah lingkungan. Namun, ia mengakui biaya perawatannya memang tidak murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya