SOLOPOS.COM - Rusunawa Putri Cempo dibangun oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa III (Jawa Tengah & D.I.Y.) Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu siap dihuni. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo berencana membangun tiga rumah susun sederhana sewa atau rusunawa baru menyusul masih banyaknya warga yang mengantre untuk mendapatkan hunian murah tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sewa Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Solo, Iswan Fitradias, menjelaskan rencana penambahan rusunawa tersebut saat ditemui Solopos.com di Kantor DPKPP Solo, Rabu (18/5/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia menceritakan rusunawa pertama di Solo dibangun pada 2004, yakni Rusunawa Begalon di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan. Hingga saat ini, UPT Rumah Sewa mengelola setidaknya 16 rusunawa. “Tahun 2004 terlama Begalon 1,” katanya.

Kebutuhan masyarakat Solo terhadap rusunawa yang cukup tinggi membuat Pemkot Solo memutuskan tambah tiga rusunawa baru. Iswan mengatakan hingga saat ini, ada 612 pemohon yang mengantre untuk menghuni rusunawa.

Bahkan ada pemohon yang sudah mengantre sejak 2017 lalu. Sementara keterisian rusunawa yang ada telah mencapai 100 persen.

Baca Juga: Walah, Banyak Penghuni Rusunawa Solo Langgar Batas Waktu Penghunian

Banyak juga penghuni rusunawa yang menempati hunian lebih dari waktu perpanjangan Surat Izin Penempatan (SIP) yang telah ditetapkan dalam Perwali Nomor 15 Tahun 2016. Batas perpanjangan masa sewa yakni lima kali atau total enam karena karena SIP harus diperbarui setahun sekali.

Terkait rencana tambah rusunawa di Solo, Iswan mengatakan setidaknya ada tiga lokasi yang sedang dalam proses perencanaan. Tiga lokasi tersebut yakni di belakang Rusunawa Putri Cempo Blok E, belakang Perumahan Solo Elok Mojosongo, dan Pondok Boro Minapadi.

Verifikasi Teknis

“Ada [rencana penambahan], ada tiga lokasi,” katanya. Rencana penambahan rusunawa tersebut, kata Iswan, telah mencapai tahap verifikasi teknis. Proposal sudah diajukan sejak 2020.

Baca Juga: 558 Orang Antre Rusunawa Solo, Yang Sudah Dapat Malah Ogah Menempati

Sebelumnya pada 2019, kepastian pembangunan rusunawa baru didapatkan untuk Rusunawa Blok E Putri Cempo “Kami vakum bantuan pada 2020-2021. Kan yang sudah dipastikan sedang dalam proses pengerjaan,” jelasnya.

Sementara itu, Pondok Boro dinilai sudah tak layak huni. Hal itu dikarenakan luas ruangan yang sempit. Bahkan ada beberapa warga yang memasak di depan ruangan mereka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pada 2017 telah muncul rencana pembongkaran pondok boro tersebut untuk dibangun rusunawa. “Lha itu dua meter kali dua meteran. Sama kos-kosan saja bisa jadi besar kosnya. Masak ya neng ngarep [masak ya di depan rumah],” kata Iswan.

Baca Juga: Gimana Nih, Nunggak Sewa Rusunawa Solo Sampai Belasan Tahun

Sebelumnya, Kepala DPKPP Kota Solo, Taufan Basuki Supardi, menjelaskan telah ada anggaran sekitar Rp3 miliar dari APBD Solo 2022 untuk pengadaan lahan rusunawa. Anggaran tersebut cukup untuk menyiapkan 3.000 meter persegi guna membangun satu rusunawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya