Pemkot Solo Akan Salurkan 380.000 Liter Minyak Goreng, Ada Syaratnya?

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota atau Pemkot Solo akan membagikan 380.000 liter minyak goreng kepada masyarakat sebelum Minggu (20/3/2022).

Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo sudah memesan 380.000 liter minyak goreng kepada produsen beberapa waktu lalu. Pemkot Solo menargetkan minyak goreng tersebut akan dibagikan kepada masyarakat sebelum 20 Maret 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagaimana mekanisme pndistribusiannnya? Kepala Disdag Kota Solo, Heru Sunardi, menjelaskan akan menggunakan dua cara untuk mendistribusikan minyak goreng tersebut. Pertama, mengirimkan ratusan ribu minyak goreng tersebut ke kelurahan-kelurahan.

Baca Juga : Terlalu Banyak Syarat untuk Beli Minyak Goreng, Pembeli di Solo Pusing

“Jadi nanti ada tim di kelurahan atau dari Disdag sendiri yang menjual ke masyarakat dengan harga standar. Bagaimana mekanisme pembeliannya, tim di lapangan yang mengatur,” ungkapnya saat dibubungi Solopos.com, Selasa (15/3/2022).

Setelah minyak-minyak tersebut terjual, Disdag melakukan penghitungan uang hasil penjualan. “Dana itu kemudian kami kirim ke penyedia minyak goreng. Jadi, dinas hanya membantu mempermudah masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga standar,” ungkapnya.

Cara lainnya, Disdag menitipkan ratusan ribu minyak goreng tersebut kepada pedagang minyak goreng di Kota Solo. “Termasuk pedagang-pedagang di pasar-pasar. Seperti, Pasar Gede dan sebagainya. Akan kami kirimkan minyaknya ke sana,” ucapnya.

Baca Juga : Pemkot Solo Siapkan Sanksi bagi Pedagang Minyak Goreng Tak Patuh HET

Hanya saja, pihaknya akan benar-benar memantau proses penjualan minyak goreng. Dia mewaspadai oknum yang memanfaatkan kemudahan mendapatkan minyak goreng dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET).

“Misalnya ada oknum yang melakukan penimbunan. Itu yang tidak kami inginkan. Kalau ketemu, pasti kami berikan sanksi tegas,” terangnya.

Keluhan Masyarakat

Sebelumnya, sejumlah warga di Kota Solo mengeluh kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga standar. Jika ada, persyaratannya macam-macam, seperti menunjukkan KTP hingga harus membeli sabun.

Baca Juga : Gandeng Produsen, Disdag Solo Siapkan 350.000 Liter Minyak Goreng Murah

Seperti yang diungkapkan Arim saat diwawancarai Solopos.com di Pasar Gede, Jumat (4/3/2022). Wanita berambut pendek ini harus menunjukkan KTP terlebih dahulu untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga standar.

“Nanti dilihat, apakah warga sekitar sini [Pasar Gede] atau tidak. Biasanya, yang dilayani membeli ya yang tinggal di sekitar sini,” ungkapnya.

Itu pun, kata Arim, minyak goreng yang disediakan tidak selalu ada. Sebab stoknya memang sangat sedikit. “Tidak ada jaminan pihaknya bisa mendapatkan minyak setiap kali butuh. Sebab minyak yang ada terbatas. Sementara yang membutuhkan banyak,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Christian, salah seorang pedagang minyak goreng di Pasar Gede. Menurut pria bertubuh kekar ini pihaknya diwajibkan membeli sabun setiap kali hendak memesan minyak goreng ke distributor.

Baca Juga : Derita Bakul Gorengan di Solo, Susah Dapat Minyak dan Berhenti Jualan

“Kami juga melakukan hal yang sama, yakni membebankan sabun tersebut kepada pembeli minyak di toko. Mau gimana lagi? Kami sebenarnya tidak jualan sabun tapi dari distributor diharuskan membeli sabun, ya saya bebankan sama konsumen,” tuturnya kepada Solopos.com di Pasar Gede Jumat (4/3/2022).

Untuk diketahui, rencana awal Disdag hanya menyediakan 350.000 liter minyak goreng untuk dijual atau didistribusikan ke masyarakat di Kota Solo. Hanya saja, kebutuhan masyarakat terhadap minyak goreng tinggi.

Disdag menambah pemesanan menjadi 380.000 liter. Harga eceran tertinggi untuk minyak goreng bervariasi. Kualitas premium Rp14.000 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak curah Rp11.500 per liter.