SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Salatiga (Espos)–Pemerintah Kota Salatiga memastikan akan mempertahankan keberadaan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) milik PT Capital Realm Indonesia (CRI) di Dusun Pamot, Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo kendati mendapat penolakan warga setempat. Jika SPBE tersebut ditutup, dikhawatirkan menjadi preseden buruk bagi iklim investasi di Salatiga ke depan.

Kepastian untuk memprtahankan keberadaan SPBE ini disampaikan Sekretaris Daerah, Agus Rudiyanto, Rabu (21/7). Ia mengatakan sesuai ketentuan dari Pertamina, di setiap daerah harus ada dua SPBE untuk menyuplai kebutuhan elpiji di daerah tersebut. Di sisi, jelasnya, pendirian SPBE tersebut tak menyalahi aturan.
“Sudah ada sosialisasi (sebelumnya).  Dari pihak manajemen PT CRI dan Pertamina sudah siap untuk melakukan sosialisasi ulang secara teknis,” ungkap pria yang akrab disapa Rudi itu saat ditemui di gedung DPRD setempat, Rabu (21/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rudi berharap agar terjadi titik temu antara warga dengan pihak PT CRI, warga mempunyai rasa memiliki dari SPBE itu. “Bisa dengan cara merekrut tenaga kerja dari warga setempat misalnya,” sambung dia.

Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Salatiga, Darmono, mengatakan dari hasil pertemuan antara tim dari Pemkot dengan PT CRI kemarin, dihasilkan sebuah keputusan. PT CRI akan kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat bersama perwakilan dari Pertamina menyangkut teknis keamanan SPBE.

“Tadi perwakilan yang datang dari PT CRI adalah Agus Pramono dan Dadang. Secepatnya mereka akan melakukan sosialisasi kepada warga sekitar,” katanya.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya