SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengonsumsi oksigen. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI – Pemkab Wonogiri membentuk tim khusus untuk melakukan jemput bola oksigen medis untuk para pasien positif yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi menipisnya stok oksigen medis di tengah gerusan Covid-19.

Permintaan oksigen medis melonjak tajam seiring peningkatan kasus Covid-19 di Wonogiri hingga 120 persen pada beberapa pekan lau. Kala itu, tingkat keterisian tempat tidur di sembilan rumah sakit rujukan Covid-19 nyaris penuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pasien positif yang dirawat di rumah sakit merupakan mengalami gejala sedang hingga berat. Mereka membutuhkan oksigen medis untuk membantu pernapasan. Imbasnya, permintaan oksigen medis meningkat tajam di rumah sakit rujukan Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Please Jangan Tambah Lagi, Di RSUD Ini 60 Nakesnya Terpapar Covid-19

“Kami membentuk tim khusus yang bertugas melakukan jemput bola oksigen medis. Tak perlu lagi menunggu suplai oksigen medis dari distributor. Terlalu lama padahal pasien positif yang mengalami sesak napas berat harus segera dibantu terapi oksigen,” kata Bupati Wonogiri sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (5/7/2021).

Pria yang akrab disapa Jekek ini menyebut telah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah ihwal pendistribusian oksigen medis ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19. Pemerintah harus segera mengambil langkah responsif untuk mengatasi minimnya stok oksigen medis di rumah sakit.

Upaya jemput bola oksigen medis dilakukan sejak sepekan terakhir. “Saat ini, stok oksigen medis di rumah sakit memadai. Kami tak ingin kasus kritisnya oksigen medis di RSUP Dr Sardjito, Jogja terjadi di Wonogiri. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit mulai turun,” ujar dia.

Berdasarkan website resmi Pemkab Wonogiri per Minggu (4/7/2021), tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit sekitar 71,1 persen. Sedangkan tingkat keterisian tempat tidur intensive care unit (ICU) di rumah sakit sekitar 55,9 persen.

Baca Juga: Cerita Arwah tentang Kehidupan Setelah Kematian

Disinggung mengenai krisis tenaga kesehatan (nakes) baik dokter maupun perawat, Jekek menyampaikan Pemkab Wonogiri telah melakukan penandatangan kerjasama atau MoU dengan sejumlah lembaga pendidikan berbasis medis sebagai langkah awal perekrutan sukarelawan penanganan Covid-19.

Namun Jekek tak menyebut secara detail target jumlah sukarelawan yang direkrut untuk membantu para nakes di rumah sakit. “Saya kira butuh sukarelawan sebanyak-banyaknya. Para nakes kelelahan setelah berjuang sekuat tenaga melawan Covid-19 selama lebih dari 18 bulan. Banyak yang bertumbangan saat merawat pasien positif di rumah sakit,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya