SOLOPOS.COM - Gunung Sindoro (m.wikitravel.org)

Gunung Sindoro (m.wikitravel.org)

Temanggung (Solopos.com) – Pemerintah Kabupaten Temanggung mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Sindoro untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang meresahkan, menyusul peningkatan status Gunung Sindoro dari normal menjadi waspada.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami minta masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan informasi secara lengkap dari pimpinan wilayah atau camat setempat,” kata Wakil Bupati Temanggung, Budiarto, dalam rapat koordinasi menghadapi peningkatan status Gunung Sindoro di Temanggung, Selasa (6/12/2011). Ia meminta para camat yang berada di sekitar lokasi Gunung Sindoro untuk mengambil langkah cepat dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat agar tetap tenang.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak mendaki dan mendekati kawah di puncak Gunung Sindoro dalam radius dua kilometer. “Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Gunung Sindoro dalam kawasan rawan bencana (KRB) II untuk selalu waspada dan tetap mmperhatikan perkembangan dari instansi terkait.

Wakil Bupati Temanggung juga meminta para camat, untuk mendata warga lansia, wanita hamil, anak-anak dan warga cacat, selanjutnya dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung. “Camat dan kepala desa untuk menentukan jalur evakuasi, kemudian dibuat peta dan rambu-rambu,” katanya. Selain itu, camat juga diminta untuk selalu siap di tempat dan melaporkan perkembangan yang terjadi. Dinas Sosial Kabupaten Temanggung diminta untuk mempersiapkan administrasi dan persiapan logistik.

Surat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung yang diterima Pemkab Temanggung menyebutkan pengamatan telah dilakukan sejak 1 Oktober 2011. Hasil dua kali pengamatan visual dan pngukuran suhu di kawah puncak Sindoro, pada 26 November 2011 dan 2 Desember 2011 menunjukkan adanya kepulan asap dari fumarol dengan temperatur 75 derajad Celcius dan 95 derajat Celcius. Pada 2 November 2011 tinggi asap furamol sudah melewati bibir kawah gunung dengan tekanan asap lemah sedang.

Pada 1-4 Desember 2011, terekam 20 kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa tektonik jauh, tiga kali kejadian gempa tektonik lokal dan enam kali gempa embusan.Berdasarkan hasil analisa data visual dan kegempaan tersebut, maka terhitung 5 Desember 2011 pukul 20.00 WIB, status kegiatan Gunung Sindoro dinaikkan dari normal menjadi waspada.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya