SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno (tengah) dan Forkopimcam Polokarto menanam benih padi di sawah di Desa Wonorejo, Polokarto, Selasa (8/2/2022). (Istimewa-dok Pemdes Wonorejo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo tengah menyiapkan surat keputusan (SK) Bupati Sukoharjo tentang alokasi pupuk bersubsidi pada 2022. Terkait hal itu, Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi guna menyokong penerapan konsep indeks pertanaman (IP) 400 di lahan pertanian.

DPP Sukoharjo telah menggelar rapat koordinasi dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Sukoharjo pada Senin (7/2/2022). Rapat tersebut dihadiri petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) kecamatan dan perwakilan pengurus gabungan kelompok tani (gapoktan) di Sukoharjo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan pemerintah telah mengalokasikan pupuk bersubsidi selama Januari. Penyaluran pupuk bersubsidi mengacu pada rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) di setiap desa/kelurahan se-Sukoharjo.

Baca juga: Bisa Panen Padi 4 Kali Setahun, Ini Serba-Serbi Pertanian IP 400

“Untuk Februari, kami tetap mengalokasikan pupuk bersubsidi sembari menunggu SK Bupati Sukoharjo yang mengatur alokasi pupuk bersubsidi berbagai jenis,” kata dia, saat berbincang dengan wartawan saat peluncuran program IP 400 saat masa tanam (MT) I padi di lahan pertanian di Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Selasa (8/2/2022).

Dia menjelaskan saat ini, proses pengajuan alokasi pupuk bersubsidi masih diteliti oleh Bagian Hukum Setda Sukoharjo. Setelah proses penelitian rampung, langsung diteken sebagai SK oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani. Surat itu menjadi acuan pengaturan dan pendistribusian pupuk bersubsidi di 12 kecamatan.

Saluran Colo Timur

Selain pasokan air yang melimpah, ketersediaan pupuk bersubsidi menjadi kunci keberhasilan penerapan konsep IP400 di lahan pertanian seluas 10.000 hektare. “Kami mengapresiasi pemerintah desa yang mendukung implementasi konsep IP400 di lahan pertanian. Terutama lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur yang mendapat pasokan air dari Dam Colo,” kata dia.

Baca juga: Petani dan TNI/Polri Gencar Geropyok Tikus di Sawah IP 400 Sukoharjo

Bagas menyebut konsep IP 400 mulai diterapkan di lahan pertanian mulai awal 2022. Sehingga, para petani bisa empat kali panen dalam setahun. Pemerintah bakal menyalurkan bantuan benih padi untuk kelompok tani pada masa tanam II, III, dan IV.

Sepanjang 2021, realisasi produksi padi sebanyak 310.778 ton dengan rata-rata produktivitas padi sekitar 6,8 ton per hektare. Peningkatan produksi padi mampu menjaga surplus padi di atas 125.000 ton. Sehingga pemerintah menargetkan mengekspor beras ke luar negeri pada tahun ini.

Kepala Desa Wonorejo, Yusuf Aziz Rahma, mengatakan konsep IP 400 merupakan program prioritas di sektor pertanian pada tahun ini. Pemerintah desa ikut berkontribusi dengan membantu identifikasi lahan pertanian yang diproyeksikan menerapkan konsep IP 400. Sebelumnya, Pemerintah Desa Wonorejo telah memberikan bantuan subsidi benih padi kepada kelompok petani pada awal Januari.

Baca juga: Dapat Saran dari Mentan, Ini Cara Sukoharjo Genjot Budidaya Padi IP 400

Aziz, sapaan akrabnya, menyebut total lahan pertanian di Desa Wonorejo yang menerapkan konsep IP 400 seluas 142 hektare. “Pada prinsipnya kami mendukung program penerapan konsep IP400 di lahan pertanian. Apalagi, Sukoharjo menjadi daerah pilot project IP 400 di Tanah Air,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya