SOLOPOS.COM - Siswa menjalani swab antigen oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen di teras SMPN 1 Sragen, Senin (27/9/2021). (Istimewa-dok Disdikbud Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen melakukan uji cepat antigen secara acak di sejumlah sekolah di Sragen pada pekan ini. Namun demikian, Pemkab tidak akan asal tutup sekolah jika ditemukan kasus positif Covid-19.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjelaskan Dinas Kesehatan Sragen dan Polres Sragen melakukan uji cepat antigen secara acak ratusan murid di sejumlah sekolah awal pekan ini. Hasilnya, uji cepat antigen negatif semua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tapi bukan berarti serta merta mohon maaf misalnya ada yang positif terus geger dan ditutup. Enggak. Tentu kami punya manajemen sistem sendiri. Misalnya naudzubillah min dzalik ada satu orang yang positif dari 200 sampling dilakukan tracing saja 1:8 sesuai instruksi kementerian,” kata dia kepada wartawan di Sragen, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Karyawan BUMD Sragen Diwajibkan Cari 5 Sasaran Vaksinasi Covid-19

Yuni mengatakan penelusuran kontak dilakukan di rumah dan di sekolah. Tracing yang di sekolah diperlebar kepada teman-teman satu kelas. Kemudian yang positif menjalani uji polymerase chain reaction alias PCR dan diobati.

Kualitas Belajar Menurun

Menurut dia, kualitas belajar para murid di Sragen menurun dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kondisi itu berbeda dengan anak-anak sekolah yang berada di perkotaan yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar dengan PJJ.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 145 siswa dan guru di SMPN 1 Sragen dan SMPN 2 Sragen, Senin (27/9/2021), menjadi sasaran tes swab antigen secara acak atau random di sekolah masing-masing. Berdasarkan testing pertama yang dilakukan di SMP itu, tenaga kesehatan tak mendapati kasus positif alias semua negatif.

Baca juga: Pria Sragen Restorasi Sedan Jadi Lamborghini KW, Ini Penampakannya

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi, saat ditemui Solopos.com, Senin, menyampaikan tes swab antigen kepada pelajar SMP dimulai Senin untuk antisipasi munculnya klaster sekolah atau pembelajaran tatap muka (PTM).

Sebagai awalan, Suwardi menjelaskan ada SMPN 1 Sragen dan SMPN 2 Sragen yang diambil sampel secara acak untuk dites antigen.

“Tadi di SMPN 1 Sragen ada 75 orang siswa dan di SMPN 2 Sragen ada 70 orang siswa. Ternyata dari 145 anak yang dites itu hasilnya negatif semua. Yang dites itu bukan hanya siswa tetapi termasuk guru. Ke depan kami akan tes setiap hari ke sekolah-sekolah tetapi sifatnya mendadak. Kalau sekolah sudah diberitahu sebelumnya maka banyak siswa yang tidak masuk,” ujarnya.

Baca juga: Cakupan Vaksinasi Lebihi Target, Kapan Sragen Masuk Level 2 PPKM?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya