SOLOPOS.COM - Minyak goreng (freepik.com)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan melakukan operasi pasar 1.800 liter minyak goreng di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pekan depan pada Selasa (1/3/2022).

Opersi pasar dilakukan untuk menjaga ketersediaan barang dan membantu warga kurang mampu mendapatkan minyak goreng. Dalam operasi pasar itu, Pemkab Sragen akan menjual minyak goreng premium Rp14.000/liter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sragen, R. Widya Budi Muditha, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (24/2/2022), mengatakan akan melakukan operasi pasar 1.800 liter.

Baca Juga : Operasi Pasar Minyak Goreng Curah Murah di Semarang Diserbu Pedagang

Ekspedisi Mudik 2024

Widya menyampaikan Diskop UKM Perindag Sragen mengajukan operasi pasar minyak goreng 9.000 liter kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa tengah tetapi hanya disetujui 1.800 liter.

“Atas instruksi Bupati, OP [operasi pasar] itu supaya dilakukan di wilayah Kecamatan Miri. Kemungkinan OP itu dilakukan pada Selasa (1/3/2022) besok. Sasarannya untuk keluarga miskin. Sebenarnya OP itu akan dilakukan Jumat besok tetapi karena teknis pengiriman yang molor maka diundur pada Selasa pekan depan,” jelas Widya.

Dia menerangkan alokasi minyak goreng terbatas maka pembagiannya dibatasi 1 liter per keluarga. Satu liter minyak goreng kemasan dijual Rp14.000/liter. Dia menjelaskan harga dari distributor Rp14.000/liter sehingga Pemkab Sragen menyiapkan biaya operasional.

Baca Juga : Warga Boyolali Senang Dapatkan Minyak Goreng Murah Rp13.000/Kg

“Harga Rp14.000/liter itu merupakan harge eceran tertinggi (HET). Untuk mengatur pembelian maka setiap keluarga yang berhak mendapatkan minyak goreng OP itu harus membawa kupon. Pengadaan kuponnya diserahkan kepada pihak kecamatan,” jelasnya.

Harga Minyak Goreng

Pengawas Perdagangan Ahli Muda Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Diskop UKM & Perindag Sragen, Kunto Widyastuti, menambahkan minyak goreng yang digunakan untuk operasi pasar itu dikirim dari PT Astra Agro Jakarta. Minyak goreng dikemas dalam botol karena jenis premium.

“Semoga animo masyarakat saat OP bagus. Memilih Miri, kemungkinan daerah dengan penghasilan rendah. Tujuan OP untuk menjaga ketersediaan barang. Yang dikeluhkan masyarakat itu bukan harga tetapi kecukupan barang,” jelas Kunto.

Baca Juga : Begini Antrean Warga Serbu OP Minyak Goreng Kemasan di Mojosongo Solo

“Kalau soal harga minyak goreng sekarang mengalami disparitas di pasaran. OP itu juga bertujuan membantu masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan minyak goreng,” imbuh dia.

Ia menerangkan saat zoom meeting dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) beberapa hari lalu. Kemendag sudah meminta distributor memasok minyak goreng, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Dia berharap apa yang disampaikan Kemendag itu benar-benar terjadi. “Sebenarnya kami juga mengajukan permohonan OP ke Bulog tetapi di sana belum ada program OP,” jelasnya.

Kunto menerangkan hingga Kamis ini masih ada dua toko sembako yang menjual minyak goreng curah bersubsidi, yakni CV Sentosa Sragen dan Toko Tri Tunggal Pasar Bunder Sragen. Dia berharap ada kebijakan rafaksi atau pengurangan harga bagi minyak goreng kemasan yang masih dijual di pasaran dengan harga di atas HET. Kebijakan rafaksi bisa dilakukan bila ada kerja sama antara produsem minyak goreng dengan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya