SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Tagana dan pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Sragen mengemas puluhan ribu paket sembako untuk KPM DTKS non bansos di Kantor Dinsos Sragen, Sabtu (28/8/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 21.113 keluarga miskin yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) mendapatkan bantuan sembako senilai Rp100.000/paket. Nilai bantuan sembako itu mencapai Rp2,1 miliar. Dana pengadaannya diambilkan dari belanja tidak terdua (BTT) APBD Sragen.

Puluhan ribu pakai sembako itu mulai didistribusikan ke 20 kecamatan pada Sabtu (28/8/2021). Bantuan tersebut khusus untuk keluarga miskin yang masuk DTKS tetapi belum mendapatkan bantuan sosial (bansos) apa pun, seperti program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non tunai (BPNT), bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa (DD), dan bansos lainnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca Juga: Inilah Kecap Legendaris Pati yang Bercitarasa Tinggi

Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sragen dr. Finuril Hidayati saat dihubungi Solopos.com, Minggu (29/8/2021), menyampaikan 21.113 keluarga penerima manfaat (KPM) itu merupakan keluarga miskin dalam DTKS tetapi non bansos.

Dia mengatakan paket sembako untuk mereka sudah dikirim ke 20 kecamatan dan segera dibagikan kepada KPM mulai Selasa (31/8/2021) besok dengan sistem drive thru di kantor kecamatan masing-masing.

“Ini bandung bandawasa tenan karena aku diberi waktu sepekan untuk menyiapkan bansos tersebut. Setiap paket sembako senilai Rp100.000. Paket sembako itu berupa beras dari TNI/Polri dan Kementerian Sosial (Kemensos) kemudian dilengkapi dengan kebutuhan pokok masyarakat. Bantuan itu khusus menjangkau warga miskin dalam DTKS yang belum dapat bantuan sama sekali tetapi nomor induk kependudukan (NIK) harus valid,” jelas Finuril.

Data penerima bansos itu diambil Finuril dari data di aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Finuril menyandingkan data itu dengan master data penerima PKH, BPNT, BST, BLT DD, dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dari hasil penyandingan data itu, kata Finuril, kemudian dikirim ke kecamatan untuk diverifikasi ke desa/kelurahan.

“Verifikasi hanya butuh waktu selama sepekan hingga akhirnya bisa mendapatkan data 21.113 KPM itu. Sebelum ada perintah untuk pengadaan sembako itu, kami sudah persiapan data tentang warga miskin di DTKS yang belum dapat bantuan. Pada awal Agustus lalu sudah ada rencana dari Pemkab Sragen untuk memberi bantuan kepada mereka,” kata Finuril.

Baca Juga: Ganjar Bubarkan Konvoi Sepeda di Pucanggading Demak

Finuril menyampaikan pada 16 Agustus 2021 saat ada rapat koordinasi terbatas, data KPM penerima sudah siap. Finuril menargetkan distribusi puluhan ribu paket sembako itu rampung pada akhir pekan besok.

“Rencana kegiatan biaya sudah selesai dan sudah di-review Inspektorat dan Kejaksaan Negeri sebagai pengawas di Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen. Nilai sembakonya saja Rp2,1 miliar, belum termasuk operasional pengemasan dan distribusinya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya