SOLOPOS.COM - Seorang peternak melihat kondisi sapi yang sehat-sehat dan siap menjadi hewan kurban di Kandang Komunal Ekopuoyo Dukuh Tenggak, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (2/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, terutama Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), dituntut siap menghadapi lonjakan permohonan penerbitan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk hewan kurban. Hal ini sejurus dengan keputusan Bupati Sragen yang mewajibkan semua hewan kurban memiliki SKKH.

Permintaan itu diutarakan pengurus Masjid Al Hikmah Perumahan Margoasri, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Parno, Jumat (1/7/2022). Di masjidnya tercatat sedikitnya ada 29 ekor sapi yang akan jadi hewan kurban. Jumlah ini bisa bertambah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tahun lalu, takmir Masjid Al Hikmah menyembelih 37 ekor sapi. Parno berharap jumlah hewan kurban tahun ini bisa lebih banyak ketimbang tahun lalu. “Iduladha tahun ini diharapkan bisa minimal 38 ekor sapi,” ujarnya.

Parno menyatakan pihaknya siap menaati aturan ketika Pemkab Sragen mensyaratkan adanya SKKH untuk setiap hewan kurban. Sebagai konsekuensi dari kebijakan itu, menurutnya, Pemkab harus siap melayani permohonan SKKH dalam jumlah banyak.

Baca Juga: Fix! Hewan Kurban di Sragen Harus Punya SKKH atau…

“Nah, kalau ada kewajiban adanya SKKH maka pelayanan di Pemkab harus siap. Soalnya pasti akan banyak yang meminta SKKH ke Pemkab sebelum penyembelihan,” ujar Parno.

Pemkab juga diharapkan pro aktif dalam pelayanan SKKH. “Bila tidak pro aktif maka Parno mengatakan jangan salahkan masyarakat menyembelih hewan kurban tanpa SKKH,” ujarnya.

Ketua Harian Takmir Masjid At-Taqwa Pecing, Sragen Tengah, Sragen, Arfitas Ganidono, pihaknya akan menyembeli 10 ekor sapi tahun ini, tepatnya pada Sabtu (9/7/2022). Dia mengatakan pada 2021 lalu jumlah hewan kurbannya bisa sampai 15 ekor tetapi pada tahun ini sepertinya turun.

Baca Juga: Bakul Sragen Nekat Datangkan Sapi Madura Tanpa SKKH, Positif PMK

“Untuk pengurusan SKKH sudah kami serahkan kepada pedagangnya. Dengan adanya SKKH itu sebenarnya memastikan hewan itu sehat saat disembelih. Saat kondisi hewan benar-benar sehat maka warga yang kurban pun menjadi senang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya