SOLOPOS.COM - Bupati Lumajang Thoriqul Haq pada saat memberikan keterangan kepada media di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). (Antara)

Solopos.com, LUMAJANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang tengah mempersiapkan langkah untuk melakukan relokasi bagi warga wilayah tersebut yang menjadi korban letusan Gunung Semeru.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Kecamatan Pronojiwo, Rabu (8/12/2021), mengatakan bahwa relokasi akan dilakukan bagi warga yang rumahnya hancur. Juga tidak lagi bisa dihuni akibat tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Masyarakat yang rumahnya hancur dan tidak bisa dihuni lagi. Akan dilakukan relokasi,” kata Cak Thoriq, sapaan akrabnya,

Baca juga: Bertambah, Korban Meninggal 35 Orang Akibat Erupsi Gunung Semeru

Ia menambahkan, saat ini Pemkab Lumajang tengah memetakan dan mencari lokasi yang tepat guna pelaksanaan relokasi tersebut. Lahan yang dipergunakan adalah lahan milik pemerintah daerah atau Perhutani.

Menurutnya, biaya untuk pembangunan rumah warga pada lokasi baru tersebut akan menggunakan pendanaan dari pusat. Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kami sedang mencari titik-titik lahan yang dimiliki negara, baik itu Perhutani maupun lahan Pemda. Nanti dibangun (menggunakan) APBN,” katanya dikutip dari Antara.

Sementara terkait dengan kerusakan lahan pertanian di wilayah Kabupaten Lumajang akibat letusan Gunung Semeru, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan.

“Ini akan kita data dulu, mana yang bisa (dipergunakan lagi), mana yang tidak. Belum ada keputusan terkait itu,” katanya.

Baca juga: Tragis! Adu Kuat Menyelam, Gadis 12 Tahun di Banyuwangi Meninggal

Pemkab Lumajang juga menjelaskan kerusakan lahan pertanian di Kecamatan Pronojiwo. Dari total 57 hektare lahan pertanian, sebanyak 20 hektare rusak sebagai dampak meletusnya Gunung Semeru. Lahan tersebut rusak cukup parah.

Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021 dan mengeluarkan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kurang lebih pukul 15.20 WIB.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (8/12) pukul 16.00 WIB, sebanyak 39 orang dilaporkan meninggal dunia, 82 luka ringan dan 36 orang luka berat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya