SOLOPOS.COM - Peserta karnaval budaya beratraksi saat tiba di depan panggung yang berada di seberang Alun-alun Klaten, Sabtu (19/8/2017) sore. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten memilih tak menggelar karnaval budaya pada perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI tahun ini. Sebagai gantinya, Pemkab bakal menggelar festival reog.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pertimbangan Pemkab belum menggelar karnaval tahun ini mempertimbangkan kondisi masih pandemi Covid-19. Selain itu, Pemkab tak mengalokasikan anggaran untuk kegiatan karnaval pada tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tahun ini mohon maaf, Klaten sementara tidak ada karnaval kebudayaan dan pembangunan. Saat perencanaan, kami prediksikan kondisi tahun ini masih pandemi Covid-19. Sehingga kegiatan karnaval tidak dianggarkan oleh TAPD,” kata Mulyani saat ditemui di Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Selasa (16/8/2022).

Meski tanpa karnaval, Mulyani menjelaskan sudah ada agenda kegiatan menyambut peringatan Hari Jadi ke-218 Kabupaten Klaten dan HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Ada sekitar 109 kegiatan yang digelar mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten. Seperti bazar UMKM serta pentas musik Ndarboy Genk.

Selain kegiatan yang sudah teragendakan, Pemkab berencana menambah kegiatan dengan menggelar festival reog pada Agustus ini.

Baca Juga: Peroleh Remisi Kemerdekaan, Begini Komentar Warga Binaan di LP Klaten

“Rencana nanti akan diadakan di Jl. Pemuda. Pelaksanaan pada bulan ini tentunya,” kata Mulyani.

Mulyani menjelaskan serangkaian kegiatan hiburan digelar sebagai bentuk mensyukuri Hari Jadi Kabupaten Klaten serta HUT Kemerdekaan RI seiring melandainya kasus Covid-19. Namun, dia mengingatkan agar warga tetap menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19 lantaran saat ini masih ada kasus Covid di Klaten.

“Protokol kesehatan serta imunitas tetap harus dijaga. Kami juga mengajak masyarakat untuk vaksinasi termasuk vaksinasi booster,” kata Mulyani.

Baca Juga: Byur! Peserta Lomba Meniti Bambu di Kalijaran Klaten Tercebur di Sungai

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan ide menggelar festival reog itu disampaikan Bupati Klaten. Dia menilai salah satu pertimbangan diadakan festival tersebut sebagai bagian untuk ikut melestarikan salah satu kebudayaan asli Indonesia.

Selain itu, kegiatan tersebut digelar untuk mengobati kerinduan warga Klaten yang selama dua tahun tak ada karnaval gegara pandemi Covid-19.

“Soal teknis pelaksanaan masih kami bicarakan. Sesuai petunjuk beliau entah nanti bentuknya festival, parade, atau lainnya nanti akan kami putuskan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya