SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bantuan Sosial (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sebanyak 7.654 keluarga penerima manfaat atau KPM Kabupaten Karanganyar telah lulus dari program keluarga harapan atau PKH sepanjang tahun 2020.

Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar menyebut persentase jumlah warga yang lulus itu mencapai 24% dari total 39.878 KPM. Hingga November 2020, masih tersisa 32.224 KPM untuk PKH 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kementerian Sosial mengganjar Kabupaten Karanganyar dengan penghargan karena capaian tersebut. "Kami mendapat peringkat ketiga kabupaten/kota dengan graduasi terbanyak. Kabupaten Pati 28 persen kemudian Kota Pekalongan 28 persen, dan Karanganyar 24 persen. Padahal target kami hanya sepuluh persen pada 2020," kata Kepala Dinsos Karanganyar, Waluyo Dwi Basuki, kepada Solopos.com melalui telepon, Minggu (20/12/2020).

Catat! Ini KA Jarak Jauh Yang Berangkat Dari Solo Selama Libur Nataru

Ekspedisi Mudik 2024

Waluyo memperinci data 7.654 KPM yang lulus program PKH Karanganyar itu terdiri atas 2.152 KPM kategori graduasi sejahtera mandiri atau mampu. Sisanya 5.502 KPM termasuk kategori graduasi alamiah atau tanpa komponen.

Pemerintah pusat meningkatkan target graduasi PKM pada 2021 sebanyak 30 persen dari 32.224 KPM. "Jadi kan graduasi ini kalau kami nilai ada dua. Graduasi alamiah yakni sudah tidak ada komponen dan graduasi sejahtera mandiri atau mampu," katanya.

Komponen pada graduasi alamiah itu yakni pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Jika KPM tidak lagi memiliki komponen itu mereka tidak bisa menerima bantuan dari PKH.

Klaster Penularan Covid-19 Muncul di 4 Kelurahan Kota Madiun

Pendamping

Tentang kemungkinan mencapai target graduasi program PKH tahun 2021, Waluyo optimistis semakin banyak masyarakat Karanganyar yang mandiri. Tetapi, pemerintah memaklumi kondisi saat ini dunia sedang bencana nonalam, yaitu Covid-19.

"Ya kami kan memiliki pendamping. Mereka bekerja keras memotivasi masyarakat agar segera mandiri. Tentu saja pemasangan stiker juga berpengaruh. Pendamping juga memonitor warga yang memiliki potensi lulus," jelasnya.

Flyover Purwosari Solo Dibuka Senin Pukul 08.00 WIB, Begini Pengaturan Lalu Lintasnya

Kadang, Dinsos juga menggandeng pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk memotivasi warga. Harapannya, masyarakat mau bangkit dan memulai usaha supaya dapat hidup mandiri.

"Tetapi kan ada juga yang enggak mau. Ya enggak apa-apa. Saat ini pemerintah sedang mendata sosial ekonomi KPM lewat pendamping. Pendataan untuk mengetahui fakta kondisi KPM. Strateginya berbeda. Ada yang lewat pertemuan rutin kelompok setiap bulan. Ada juga yang pendataan keliling."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya