SOLOPOS.COM - Para pencari kerja perlu memahami cara membuat surat lamaran bahasa Inggris terutama jika ingin melamar pekerjaan di perusahaan asing.(Ilustrasi/Bisnis.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) Kabupaten Boyolali berencana meluncurkan sistem layanan terbaru untuk menjembatani komunikasi antara perusahaan pencari kerja di Boyolali. Melalui layanan itu, komunikasi kedua pihak bisa lebih mudah dan intensif. Layanan tersebut rencananya dijalankan pada November 2022.

Rencana peluncuran layanan terbaru itu disampaikan Kepala Diskopnaker Kabupaten Boyolali, M. Arief Wardianta saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, pada Jumat (4/11/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami akan memfasilitasi informasi pencari kerja kepada perusahaan. Terus, yang pencari kerja saya berikan informasi lowongan kerja, yang selama ini mereka agak kesulitan untuk mencari,” jelas dia.

Arief menjelaskan keuntungan yang bakal didapat di antaranya komunikasi antara pencari kerja dan perusahaan atau unit usaha bisa lebih intensif dan responsif. Selanjutnya, pencari kerja yang diserap pasti warga Boyolali, artinya serapan tenaga kerja di Boyolali akan bertambah. Selain itu, sinkronisasi data pengangguran di Boyolali dimungkinkan bisa lebih akurat.

Sesuai keterangan yang diberikan Arief, sistem layanan terbaru bagi pencari kerja dan perusahaan di Boyolali bakal memanfaatkan aplikasi WhatsApp API. Arief menjelaskan data yang sudah ada di aplikasi E-Makaryo akan diintegrasikan ke WhatsApp API.

Baca Juga: Sambut HKN, Pemkab Boyolali Gelar Aksi Bergizi dan Senam Sehat

“Jadi gini, itu kan harus ada data lowongan pekerjaan, harus ada data pencari kerja. Saya tidak buat aplikasi, saya mengambil data itu di E-Makaryo milik provinsi,” jelas dia.

Selain itu, Arief mengaku sudah melakukan sosialiasasi kepada masyarakat terkait layanan terbaru di sejumlah kecamatan.

Harapan Arief, ketika perusahaan di Boyolali butuh tenaga kerja, mereka tidak perlu repot menyebarkan informasi lowongan kerja, namun bisa langsung mengubungi pencari kerja yang dinilai sesuai kriteria, melalui WhatsApp API.

Hal ini juga menjadi upaya pemerintah agar perusahaan yang ada di Boyolali bisa menyerap dan memprioritaskan pencari kerja di Boyolali. Melalui layanan terbaru, pemerintah juga lebih mudah dalam mendata jumlah pencari kerja atau pengangguran terbuka di Boyolali secara akurat.

Baca Juga: Kisah Sukses Eks Buruh Pabrik Bisnis Gazebo di Boyolali, Tembus Pasar Nasional

Salah satu target Diskopnaker adalah mengurangi jumlah pengangguran. Arief menyebutkan jumlah pengangguran terbuka di Boyolali masih ada sekitar 30.000 orang, sesuai data BPS. Menurut Arief, selama ini para pengangguran terbuka masih sedikit kesulitan mencari pekerjaan.

Di lain sisi, beberapa perusahaan di Boyolali mengeluhkan minimnya tenaga kerja yang tersedia. Arief menduga salah satu penyebabnya yakni komunikasi yang terjalin belum baik dan lancar diantara kedua pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya