SOLOPOS.COM - Rumah Singgah di Boyolali yang digunakan sebagai rumah singgah untuk ODGJ di Boyolali. Foto diambil Jumat (23/9/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Menuju kabupaten inklusi bisa dimulai dengan memberikan ruang, perhatian, dan penanganan optimal kepada Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) sebagai satu kelompok rentan.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Boyolali, Mudzakir mengatakan penanganan ODGJ di Boyolali sudah melibatkan semua unsur sudah ikut membantu pelayanan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Artinya di tingkat desa sudah ada relawan ODGJ. Di kecamatan dan puskesmas ada relawan ODGJ. Kemudian di tingkat kabupaten, dinas kesehatan membuat tim penanganan gangguan jiwa,” ucap dia saat dihubungi Solopos.com pada Jumat (23/9/2022).

Mudzakir mengatakan kolaborasi dari semua unsur sudah dilakukan dengan baik. Seluruh pengobatan dan penanganan ODGJ di Boyolali dibiayai oleh pemerintah daerah.

Mudzakir menyontohkan ODGJ di Karanggede, Wonosegoro, Nogosari, dan Andong, mereka  layani di rumah singgah dengan gratis dan sudah sehat. Mereka kemudian langsung dipulangkan.

Baca juga: Wah, Pasien RSJD Solo Dilatih Mandiri dengan Jualan Produk

Namun, masih juga ada penolakan terhadap ODGJ yang sudah sembuh.

“Kemudian kami yakinkan kalau dia sudah sembuh. Akhirnya kami belikan kambing agar dia mandiri. Sekarang sudah bisa menggembala kambing, sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga, dan sekarang sudah sehat, sudah bagus,” kata Mudzakir.

“Ya yang kami harapkan seperti itu. Jadi tim pelayanan kami tidak hanya untuk pengobatan, tapi sampai bisa mandiri,” ucap dia.

Lebih lanjut, Kepala Puskesmas Sawit, Yeni Maharani mengatakan salah satu upaya dari tingkat kecamatan dalam penanganan ODGJ adalah membentuk paguyuban untuk menangani para ODGJ.

“Paguyuban tersebut berkaitan dengan pendamping ODGJ itu sendiri. Jadi ada pendamping minum obat, pendamping edukasi, dan lain-lain, kami sudah terbentuk,” ucap dia kepada Solopos.com pada Rabu (21/9/2022).

Baca juga: Alami Gangguan Jiwa, Remaja Salatiga Diikat Selama 7 Tahun

Yeni mengatakan Kecamatan Sawit dalam penanganan ODGJ mempunyai program inovasi Pedang Maswandi, yakni peduli penyandang masalah kejiwaan dan disabilitas. Kemudian, setiap desa di Kecamatan Sawit sudah mempunyai relawan ODGJ.

“Jadi 12 desa, masing-masing ada satu, bahkan ada yang lebih. Terkait dengan relawan ini kebanyakan dari para kader, Sukmadesi [Sukarelawan Kader Muda Desa Siaga] yang ada di kecamatan sawit,” ucap dia.

Dari pihak puskesmas ada kegiatan kunjungan kepada ODGJ bersama dokter umum secara bertahap.

“Kunjungan ini dilakukan secara periodik dan sudah teragendakan. Kami juga memberi fasilitas identitas bagi ODGJ. Ini menjadi salah satu fokus dalam agenda yang kami lakukan, sehingga setiap ODGJ mempunyai kartu tanda penduduk maupun kartu jaminan sosial,” ucap dia.

Selanjutnya, Bupati Boyolali, M Said Hidayat mengatakan pelayanan ODGJ juga mesti menjadi fokus prioritas bagi Pemerintah Daerah Boyolali.

Baca juga: KARANGANYAR 1.377 Warganya ODGJ, Bupati Karanganyar Beri Tips Cegah Gangguan Jiwa

“Karena ODGJ juga menjadi bagian dari Masyarakat Boyolali. ODGJ adalah Warga Masyarakat Boyolali, tidak boleh ada yang tertinggal ketika memikirkan, menjalankan roda pembangunan di Kabupaten Boyolali,” ucap Said dalam acara Rapat Koordinasi Kabupaten Boyolali, pada Rabu (21/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya