SOLOPOS.COM - Vaksinasi yang diikuti oleh pelaku usaha pariwisata di Boyolali. (boyolali.go.id)

Solopos.com, BOYOLALI – Pemkab Boyolali menggelar kegiatan vaksinasi Covid-19. Kali ini, sasarannya adalah pelaku usaha di sektor pariwisata.

Vaksinasi tersebut digelar oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, di aula gagatan komplek perkantoran terpadu Alun-alun Lor Boyolali, Rabu (22/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Disporpar sebenarnya menargetkan sebanyak 400 pelaku usaha pariwisata di Boyolali dapat mengikuti vaksinasi kali ini. Namun, hanya 165 pelaku usaha yang hadir. Alasannya, sebagian besar mereka sudah mengikuti vaksinasi di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Motor dan Truk Boks Adu Banteng di Karanggede Boyolali, 1 Orang Meninggal

Kepala Disporapar Kabupaten Boyolali, Supana, mengatakan target vaksinasi kali ini bukan cuma pengelola objek wisata, melainkan pedagang yang berjualan di objek wisata, pengelola hotel, pemandu lagu, hingga terapis pijat.

“Semua yang ada di sektor wisata kita undang, kita pastikan semua sudah tervaksin pada hari ini,” ujar Supana seperti dikutip dari Boyolali.go.id.

Vaksinasi kali ini menggunakan jenis sinovac dosis pertama. Supana menjelaskan vaksinasi tersebut bertujuan sebagai antisipasi jika Boyolali sudah diperbolehkan membuka objek wisata. Kebijakan itu kemungkinan bisa dilakukan jika Boyolali sudah turun ke PPKM Level 2.

“Maka ketika kita buka, semuanya sudah dalam kondisi fit dan sudah tervaksin,” tandas Supana.

Protokol Kesehatan

Sementara itu, Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Boyolali, Dwi Hidradoko, berterimakasih kepada Pemkab Boyolali atas terselenggaranya vaksinasi untuk para pelaku wisata di Kota Susu ini.

“Terima kasih sekali, untuk Disporapar yang sudah mendukung dan memfasilitasi vaksinisasi ini, supaya kita sebagai pengelola hotel baik karyawan dan semua anggota masuk vaksinasi semua.” ungkapnya.

Baca Juga: Polres Boyolali Tangani Kasus Peredaran Uang Palsu Senilai Rp500 Juta

Dwi menyebut perhotelan di Boyolali sudah siap menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya berharap ke depannya situasi akan semakin baik dan okupansi akan naik, karena selama pandemi okupansi hotel mengalami penurunan sebanyak 70 persen.

“Dengan vaksin harapannya ya kita semua baik di perhotelan, kita yang di PHRI semua bisa dibuka selebar-lebarnya usaha kita, jadi tidak ada batasan, seperti yang dulu,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya