Pemkab batal minta Rp 25 miliar

Seno Samodro (Dok.SOLOPOS)

Boyolali (Solopos.com)–Rencana Pemkab Boyolali mengajukan usulan dana senilai Rp 25 miliar dari APBD untuk proyek relokasi kantor kabupaten dibatalkan. Bupati Seno Samodro menyatakan dana tersebut bakal dialihkan untuk perbaikan infrastruktur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pro kontra mencuat ketika Pemkab melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengusulkan alokasi dana relokasi senilai Rp 25 miliar pada rapat Kebijakan Umum Anggaran Perencanaan Plafon Sementara (KUA PPS) di Hotel Lorin Solo, Rabu (16/11).

Usulan ini menuai sorotan karena sejak semula bupati berkomitmen bahwa relokasi kantor kabupaten hanya menggunakan dana APBN.

Sehari berselang, Pemkab berubah sikap. Ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Kamis (17/11/2011), Seno menegaskan kembali komitmennya untuk tidak membebani APBD dalam program relokasi belum berubah. Seno langsung memanggil Bappeda dan Sekda untuk mengklarifikasi masalah ini.

“Saya sudah memanggil Sekda dan Bappeda. Saya tegaskan bahwa kami tidak boleh menggunakan dana APBD untuk relokasi. Dana sebanyak Rp 25 miliar yang diajukan dari alokasi APBD itu akan dialihkan untuk infrastruktur, terutama jalan dan jembatan. Tentunya merata di seluruh kecamatan yang ada di Boyolali,” tutur Seno.

Seno mengaku tidak tahu menahu mengapa tiba-tiba usulan seperti itu muncul dalam rapat KUA PPS. Dia memperkirakan langkah yang dilakukan Bappeda itu sebagai euforia untuk membantu bupati mewujudkan rencana relokasi kantor kabupaten.

Tapi sekali lagi Seno menegaskan bahwa dia tidak akan menyentuh APBD, apalagi dengan istilah meminjam seperti yang sempat terlontar pada rapat KUA PPS dua hari lalu.

(yms)