SOLOPOS.COM - Taur Matan Ruak (google img)

Taur Matan Ruak (google img)

DILI--Mantan kepala staf umum angkatan bersenjata Timor Leste, Taur Matan Ruak, memenangkan pemilihan presiden dengan margin cukup aman pada putaran kedua pemungutan suara, Senin (17/4/2012.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mendekati 73 persen suara yang dihitung di seluruh 13 kabupaten provinsi, Ruak memenangkan 59,91 persen atau 190.061 suara. Kandidat lainnya, Francisco “Lu-Olo” Guterres dari oposisi Fretilin meraih 40,09 persen.

Putaran kedua pemungutan suara terjadi setelah tak seorangpun dari 12 calon dalam pemilihan presiden mengumpulkan suara mayoritas yang diperlukan untuk mengamankan kemenangan dalam putaran pertama pada 17 Maret.

Pemilih menuju ke tempat-tempat pemungutan suara sebelum pukul 15.00 waktu setempat pada Senin.

Proses pemungutan suara berjalan lancar di bawah kesaksian para pengamat internasional. Misi integrasi PBB juga hadir untuk membantu menjaga ketertiban.

Hasil akhir diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang jika tidak ditantang di pengadilan.

Presiden Timor Leste adalah kepala negara, tetapi pusat struktur kekuasaan adalah pada perdana menteri dalam sistem parlementer. Namun, presiden memiliki hak veto dalam keadaan tertentu.

Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun.

Ruak akan mengambil alih kursi dari Presiden saat ini dan peraih Nobel perdamaian Jose Ramos-Horta pada 20 Mei.

Lahir pada tahun 1955, nama asli Taur Matan Ruak adalah Jose Maria Vasconcelos. Nama Taur Matan Ruak berarti “dua mata tajam” dalam bahasa Tetum.

Ruak telah menjadi pejuang sebelum Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2002. Dia mundur sebagai kepala staf umum angkatan bersenjata tahun lalu untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Para pengamat telah memperkirakan putaran kedua pemilihan bahkan tsk lama setelah TPS ditutup.

Seorang pengusaha Eropa yang telah berada di Dili selama beberapa tahun mengatakan, Ruak menang dengan margin tak terduga karena ia telah menghabiskan lebih banyak upaya pada kampanye menjelang pemilu.

Tingkat partisipasi pemilih sekitar 50 persen tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan jumlah pemilih sekitar 80 persen pada pemilihan parlemen terakhir.

Ini akan menjadi “menarik” untuk melihat bagaimana para pihak berusaha untuk memobilisasi seluruh pemilih pada pemilihan umum berikutnya, kata pengusaha yang enggan disebutkan namanya.

Negara dengan penduduk sedikit di atas satu juta orang itu adalah salah satu negara dunia yang belum berkembang. Namun, beberapa pengunjung mengatakan negara itu telah banyak berubah selama beberapa tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya