SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra, berpidato dalam Rapimnas III DPP Partai Berkarya di Lorin Solo Hotel, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (10/3/2018). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Menjelang Pemilu 2019, Tommy Soeharto menyinggung utang pemerintah di era Jokowi-JK.

Solopos.com, KARANGANYAR — Partai Berkarya besutan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) kini resmi terpilih sebagai ketua umum partai. Dia terpilih setelah menjadi satu-satunya kandidat ketua dan seluruh peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Berkarya di Hotel Lor In, Colomadu, Karanganyar, satu suara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rapimnas yang dilaksanakan selama lima hari yaitu Jumat-Selasa (9-13/3/2018) ini juga menggambarkan sikap politik partai ini di masa depan. Namun, soal sikap partainya terhadap pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Tommy justru mengkritik utang.

Apakah partainya akan memberikan dukungan atau sebagai oposisi, Tommy memilih untuk bersikap objektif. Soal dana desa misalnya, yang menurutnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat maupun ekonomi kerakyatan, partainya tak mempermasalahkan. Namun, dia mengkritik soal utang pemerintah.

“Yang tidak baik, ya akan kita kritisi, contohnya utang negara yang semakin membengkak. Jangan hanya gali lubang tutup lubang untuk menutup utang negara,” katanya. Baca juga: Partai Berkarya Ingin Kembalikan Kejayaan Soeharto.

Tommy menilai utang negara bukanlah masalah kecil, namun harus segera dicarikan solusinya. Pemerintah harus jelas kapan Indonesia menjadi negara maju. “Rakyat makin tahu, mana yang lebih enak dan nggak enak. Biarlah nanti rakyat yang menentukan, rakyat yang menilai zamannya siapa yang lebih enak,” katanya.

Terkait Rampimnas, Tommy menjelaskan bahwa saat ini terfokus untuk memperbaiki, melakukan koordinasi partai agar mencapai target yang diinginkan. Tommy juga mengatakan bakal bergabungnya para tokoh-tokoh nasional di Partai Berkarya. Baca juga: Ada Pollycarpus di Partai Berkarya, Tommy Soeharto: Terserah Pemilih!

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono (Muchdi PR) mengatakan meskipun ada kader partai yang merupakan mantan narapidana (Pollycarpus), hal ini bukan masalah besar. Sebab mereka masih memiliki hak untuk memilih dan dipilih sebagai warga negara.

”Apalagi sebenarnya ancaman terbesar bangsa ini sekarang adalah kasus korupsi. Bagaimanapun yang menghancurkan bangsa ini adalah korupsi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya