SOLOPOS.COM - Prabowo dan Jokowi (JIBI/Antara/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Ujian dalam Pemilu 2014 masih akan dilanjutkan lima tahun ke depan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan keberhasilan penyelenggaraan Pemilu 2019 mendatang menjadi ujian terakhir bagi pematangan demokrasi Indonesia.

“Pemilu di waktu yang akan datang, 2019, jika damai dan demokratis, konsolidasi demokrasi di tingkat yang mapan, Indonesia masih hadapi ujian sekali lagi. Bila 2019 damai maka demokrasi akan meningkat pada waktu mendatang,” kata Presiden SBY saat membuka rapat kerja KPU di Istana Negara Jakarta, Selasa (14/10/2014), dikutip dari Antara.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Dia mengharapkan penyelenggara pemilu dapat terus meningkatkan kualitas pemilu dari waktu ke waktu sehingga dapat lebih baik. Yudhoyono akan mengakhiri pemerintahannya pada 20 Oktober mendatang.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tidak mudah menjadi penyelenggara Pemilu, ada saja permasalahannya. Tantangan dan permasalahan tidak sedikit. Karena Allah SWT sudah takdirkan Pemilu 2014 tercatat sebagai pemilu yang damai, demokratis, maka marilah kita bersyukur pada Tuhan dan berterima kasih ke rakyat,” kata dia.

Sementara itu Ketua KPU, Husni Kamil Manik, mengatakan tingkat partisipasi dalam semua putaran di Pemilu 2014 cukup tinggi. Menurut dia, jumlah daftar pemilih tetap pada pemilu 2014 tercatat 187 juta orang dengan penggunaan hak pilih 140 juta orang atau setara dengan 75%.

Sedangkan DPT pada Pilpres 2014 sebanyak 190.307.698 jiwa dengan jumlah pengguna hak pilih 134.953.967 jiwa. Jumlah itu juga tergolong tinggi persentasenya untuk one man one vote dibandingkan India dan Amerika Serikat yang memang berbeda sistem.

Pada bagian lain sambutannya Yudhoyono juga menyoroti perlu upaya lebih baik mengenalkan sosok pemikiran calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilu-pemilu mendatang. “Minta rakyat dengarkan debatnya, harus tajam fokus dan menukik. Jika yang bersangkutan pimpin negara dan pemerintah mengerti tugas presiden itu apa, kalau pertanyaan fokus dan tajam maka rakyat dengarkan bagaimana menjalankan tugas dan pekerjaan,” kata dia.

“Nanti akan dicapai satu pemahaman yang utuh, selain profil dan mengerti bagaimana jika calon dapatkan amanah. Pertanyaan jangan terlalu umum dan berhubungan dengan tanggung jawab sehari-hari,” kata dia.

Yudhoyono juga mengharapkan di masa mendatang media massa dapat lebih objektif dalam menampilkan profil masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden dan tidak terjebak sebagai media partisan. “Sistem pengenalan ke masyarakat lebih baik lagi, bukan hanya profilnya saja, media massa diharapkan jangan terlalu partisan sehingga lebih objektif dalam paparan profil, juga debat calon presiden penting,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya