SOLOPOS.COM - Ilustrasi LGBT (JIBI/Dok)

Solopos.com, SOLO — Pemilik indekos di Nusukan, Solo, SE, membenarkan ada penggerebekan oleh aparat Polda Jateng terkait kasus prostitusi gay di tempat indekosnya pada Sabtu (25/9/2021) sore.

Namun, SE mengaku tidak tahu menahu mengenai aktivitas para penghuni indekos yang terlibat praktik prostitusi penyuka sesama jenis tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di sini memang ada [penghuni] yang tukang pijat. Tapi mereka melakukan pekerjaan itu di luar, bukan di dalam indekos. Kalau di indekos petugas keamanan pasti akan tahu, dan saya juga tidak akan membolehkan, wong di sini tempat tinggal, untuk istirahat,” ujar SE kepada wartawan yang menemuinya, Senin (27/9/2021) malam.

Baca Juga: Gibran Soal Prostitusi Gay di Nusukan Solo: Tak Ada Toleransi!

Ekspedisi Mudik 2024

SE mengaku kaget dan malu dengan adanya penggerebekan oleh aparat kepolisian tersebut. Ia mengatakan selama ini tidak mengetahui aktivitas para penghuni yang diduga terlibat praktik prostitusi gay saat berada di luar indekos wilayah Nusukan, Solo, itu.

“Kalau di indekos ya mereka aktivitas normal, sarapan, pergi, pulang main game di depan kos. Yang saya perhatikan kalau ada laki-laki dan perempuan bukan suami istri, itu saya memang rewel. Tapi kalau teman laki-laki ya tidak curiga,” ujar SE.

Tahu dari Twitter

Saat penggerebekan, Sabtu itu, SE mengaku sedang memasak di rumah karena pembantunya libur. Aparat Polda Jateng datang sekitar pukul 17.30 WIB dan sempat menanyakan beberapa hal kepada SE sebelum membawa beberapa penghuni indekos.

Baca Juga: Prostitusi Gay di Nusukan Solo Terbongkar, Ini Kata Warga Sekitar

SE juga mengaku sempat bertanya kepada polisi bagaimana mereka bisa tahu ada aktivitas prostitusi lalu mendatangi tempat indekos miliknya. “Katanya tahu dari Twitter. Jadi mereka [pelaku] upload-nya terlalu sering dan vulgar. Saya sendiri kurang paham, wong ya saya gaptek,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, praktik prostitusi kaum gay di rumah indekos wilayah Nusukan, Banjarsari, Solo, itu dibongkar melalui penggerebekan oleh aparat Polda Jateng pada Sabtu sore.

Baca Juga: Prostitusi Gay di Solo Sudah Ada Sejak 5 Tahun, Ini Lokasinya

Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Djuhandani Rahardjo Puro, saat dihubungi wartawan termasuk Solopos.com, Senin (27/9/2021) malam, mengatakan ada tujuh orang yang diamankan petugas.

Dari tujuh orang itu, enam orang merupakan terapis dan satu orang menjadi bos mereka berinisial D, 47. D saat ini sudah berstatus tersangka sedangkan enam orang lainnya masih terperiksa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya