PEMILIHAN REKTOR UNS : Senat UNS Salurkan Hak Suara, Ravik Karsidi Unggul

Pemilihan rektor UNS periode 2015-2019 diikuti oleh lima kandidat. Hasil pemungutan suara yang dilakukan anggota senat universitas, Ravik Karsidi unggul dengan dukungan 73 suara.

Solopos.com, SOLO – Ravik Karsidi unggul dalam tahap penyaringan calon Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Periode 2015-2019. Calon incumbent tersebut jauh meninggalkan empat pesaingnya dengan meraup 73 suara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Empat pesaing tersebut yakni Adi Sulistyono dari Fakultas Hukum, Ahmad Yunus dari Fakultas Pertanian, Nadjib Imanullah dari Fakultas Hukum dan Prabang Setyono dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Ketua Panitia Persiapan Pemilihan Calon Pimpinan Universitas (P3CPU), Joko Nurkamto, mengatakan pemungutan suara dilakukan oleh senat universitas yang jumlahnya 123 orang. Dari jumlah tersebut yang hadir ada 120 orang, sedangkan tiga anggota senat berhalangan hadir.

“Dari penghitungan, ada tiga kartu suara yang dinyatakan rusak karena memilih lebih dari satu nama, dan satu suara yang abstain,” katanya saat menggelar jumpa pers di gedung rektorat UNS, Kamis (8/1/2015).

Berdasarkan hasil penetapan rekapitulasi suara yang digelar di ruang sidang senat gedung rektorat UNS, Ravik Karsidi memperoleh 73 suara, Ahmad Yunus 24 suara, Adi Sulistyono 18 suara, Prabang Setyono satu suara, dan Nadjib Imanullah nol suara.

Joko memaparkan tiga calon yang meraih suara paling banyak dinyatakan lolos ke tahap pemilihan selanjutnya. Sesuai jadwal, pemilihan calon rektor tahap selanjutnya dilakukan pada 5 Februari mendatang di hadapan senat dan Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).

Namun, sebelumnya tiga nama yang lolos sebagai calon rektor itu diminta untuk menyusun visi misi dan program kerja.

Sebelum terjaring lima bakal calon rektor, P3CPU telah menyebar form kepada 191 dosen yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai rektor pada 10 November 2014 hingga 5 Januari 2015.

Tetapi, dari jumlah form yang disebar, hanya ada enam bakal calon yang mengembalikan formulir. Satu bakal calon kemudian mengundurkan diri karena belum memenuhi salah satu syarat.