SOLOPOS.COM - Perwakilan Rektor Unnes menemui mahasiswa yang tergabung dalam BEM KM Unnes yang menggelar aksi demo di depan depan Gedung Rektorat Unnes, Rabu (22/6/2022). (Solopos.com-Dickri Tifani Badi)

Solopos.com, SEMARANG — Pemilihan Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) periode 2022-2026 melalui Rapat Senat Unnes di Gedung Rektorat Unnes, Kota Semarang, diwarnai aksi demo mahasiswa, Rabu (22/6/2022). Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Unnes itu menuntut calon rektor untuk menandatangani pakta integritas.

Presiden BEM KM Unnes, Abdul Khaliq, menyampaikan pakta integritas itu berisi segala tuntutan agar jalannya pendidikan di kampus tersebut berjalan transparan. Sayangnya, tuntutan mahasiswa ini tidak dipenuhi oleh para calon rektor yang bersaing. Mahasiswa yang menggelar aksi demo itu bahkan tidak ditemui oleh satupun kandidat rektor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Poin tuntutannya adalah meminta calon rektor untuk menandatangani pakta integritas. Isinya, tuntutan agar segela keterbukaan kepada mahasiswa menjadi prioritas kampus ini. Hanya saja, para calon ini tidak mau menemui. Alasannya, katanya karena kami sudah menggelar aksi di [kampus] Ngalian kemarin. Selebihnya ya arogansi pimpinan,” ujar Abdul Khaliq kepada Solopos.com, Rabu (22/6/22).

Meski calon rektor tidak menemui mahasiswa, para mahasiswa mendesak perwakilan dari jajaran rektor agar bisa menerima hasil kajian dari BEM KM Unnes.

“Kita menyerahkan hasil kajian berbagai permasalahan yang ada di Unnes dalam kajian komprehensif kepada calon rektor terpilih. Artinya, permasalahan itu harus segera dituntaskan. Harapannya, hasil kajian itu segera ditindaklanjuti dengan secepatnya dan memprioritaskan masalah yang dimiliki mahasiswa, “ungkapnya.

Baca juga: Selamat! Profesor Martono Terpilih Sebagai Rektor Unnes 2022-2026

Di sisi lain, Abdul Khaliq mengatakan pihaknya juga mengkritisi terkait pembangunan kampus yang tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. “Pembangunan miss-orientasi, rektorat gede-gedean, kebutuhan mahasiswa selalu diakhir. Salah satunya, prioritas pembangunan di PGSD di mana mahasiswanya semakin membeludak, tapi kapasitas gedung bikin overcapacity,” jelasnya.

Pelecehan Seksual Kampus

Selain itu, pihaknya meminta kepada pihak kampus agar membuat peraturan rektor terkait pelecehan seksual yang selama ini belum diimplementasikan dan sekaligus pembentukan Satgas pelecehan seksual. “Itu belum sama sekali dieksekusi. Tuntutan ketiga, rumah ibadah untuk lintas agama yang ada di Unnes yang sudah bertahun -tahun, tapi belum jadi dan janjinya selalu mundur,” tegasnya.

Abdul Khaliq meminta kepada rektor lama sebelum purna segera selesaikan permasalahan yang ada di kampusnya. Lalu, calon rektor baru harus berjanji memenuhi tuntutan para mahasiswa. “Untuk calon rektor baru, harus berani memberikan pernyataan dan jani menempati tuntutan ini. Secara lisan juga enggak apa-apa,” ujarnya.

Baca juga: Terpilih Jadi Rektor Unnes 2022-2026, Begini Profil Prof S Martono

Sementara itu, dalam Pemilihan Rektor Unnes periode 2022-2026 yang digelar melalui Rapat Senat itu, Prof. Dr. S. Martono MSi, terpilih sebagai rektor. Ia meraih suara mayoritas dengan 87 suara, diikuti Dr Amir Mahmud SPd MSi dengan 6 suara, dan Dr. dr. Mahalul Azam MKes dengan 5 suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya