SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (kiri) menyalami calon presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) disaksikan Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi (kanan) di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014). PPP secara aklamasi akhirnya bersepakat menyerahkan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai capres pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, JAKARTA — Setelah tidak dapat kursi pimpinan DPR, PPP terancam kembali “ditinggalkan” Koalisi Merah Putih (KMP) di paket pimpinan MPR. Waketum PPP, Hasrul Azwar, tidak terima dan menganggap itu sebagai hal yang sadis.

“Kalau satu tidak diterima, keterlaluan. Masa dari sembilan kursi [5 kursi pimpinan DPR dan 4 kursi pimpinan MPR], masa PPP tidak dapat. Kalau itu terjadi, sadis!” kata Hasrul Azwar di Gedung DPR, Senayan, Senin (6/10/2014), dikutip dari Detik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diungkapkan Hasrul Azwar seusai bertemu dengan kader PPP lainnya, yaitu Syaifullah Tamliha dan Arwani Thomafi, di Ruang Fraksi PPP. Setelah itu, ketiganya beranjak ke Ruang Fraksi Golkar yang merupakan tempat rapat Koalisi Merah Putih berlangsung.

“Semuanya belum jelas. Belum ada jaminan [dapat kursi]. Sekarang ada rapat KMP. Saya mau ke bawah perjelas dulu,” ujar Ketua Fraksi PPP di DPR ini.

Hasrul Azwar menuturkan bahwa PPP memiliki banyak stok kader untuk dicalonkan sebagai pimpinan MPR. Selain dirinya sendiri yang disebut-sebut sebagai calon kuat, Hasrul juga menyebut nama Tamliha dan Dimyati Natakusumah.

Ditanya tentang tawaran melompat ke Koalisi Indonesia Hebat, Hasrul mengaku tidak tahu namun ia menyebut dapat banyak tawaran. Apakah tawaran tersbut juga termasuk iming-iming jatah ketua alat kelengkapan DPR? “Selesaikan MPR dulu. Jadi belum dijanjikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Koalisi Merah Putih memastikan akan mengajukan paket pimpinan MPR yang terdiri dari PD, Golkar, PKS, PAN, dan DPD. Sementara itu, PPP dan Gerindra harus “mengalah”. “Nama belum ada, komposisinya nanti PD, Golkar, PKS, PAN, dan DPD,” kata Waketum Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Senin (6/10/2014).

Tawaran Koalisi Indonesia Hebat

Jika di Koalisi Merah Putih PPP terancam ditinggalkan, tampaknya mereka juga sulit terakomodasi komposisi pimpinan MPR yang diajukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). “Untuk nama belum. Ini masih bicara komposisinya saja,” ujar politisi PDIP Arya Bima di komplek DPR, Senayan, Jakarta, Senin.

Koalisi pendukung Jokowi-JK mencoba mencari paket win-win solution dengan mengajak dua perwakilan KMP, 1 dari DPD, dan dua dari mereka sendiri. Komposisi itu dianggap akan memenuhi harapan semua kubu. “Jadi ini paling wise, paling sejuk dan tidak ada kegaduhan. Untuk ranah DPD siapa yang mengusung kita menghargai proses DPD untuk itu. Namun posisi ketua kita harapkan dari unsur DPD,” kata Arya.

Arya mengatakan usulan itu akan diupayakan pada rapat koordinasi persiapan pemilihan pimpinan MPR nanti. PDIP akan mengajukan komposisi itu kepada seluruh anggota dewan. “Nanti kan akan ada rapat pimpinan fraksi untuk pemilihan MPR untuk lobi-lobi siang ini, opsi itu yang akan dibawa?,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya